Vaksin Corona Mungkin Butuh Dua Dosis, Tapi Ada Masalah
Hide Ads

Vaksin Corona Mungkin Butuh Dua Dosis, Tapi Ada Masalah

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 02 Sep 2020 13:12 WIB
Virus corona: China diam-diam uji coba vaksin Covid-19 pada para pekerja
Vaksin Corona. Foto: BBC World
Jakarta -

Saat nanti vaksin Corona tersedia di pasar, beberapa pakar menyebut orang mungkin tak cukup diberi satu dosis melainkan dua dosis. Hal itu bisa memunculkan masalah tersendiri.

Dikutip detikINET dari CNN, potensi persoalan berasal dari sisi logistik untuk mendistribusikan ke seluruh negara. Kemudian kedua adalah faktor manusianya, yaitu meyakinkan agar orang mau dua kali divaksin.

"Tak ada keraguan hal ini akan menjadi program vaksinasi terbesar dan paling kompleks serta membutuhkan level upaya yang belum pernah kami coba sebelumnya," cetus Dr Kelly Moore, profesor kesehatan di Vanderbilt University, Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika di AS diprediksi akan muncul kesulitan, kemungkinan hal serupa juga bisa terjadi di negara lain. Adapun soal dibutuhkannya dua dosis vaksin Corona bukan sesuatu yang mengejutkan. Banyak vaksin, termasuk untuk anak, memerlukan dua kali penyuntikan, malah ada yang lebih.

Perusahaan pembuat vaksin Corona saat ini juga memberikan dua dosis dalam uji coba klinis mereka, sebut saja Moderna, Pfzer, AstraZeneca yang bekerjasama dengan universitas Oxford sampai Novavax.

ADVERTISEMENT

Vaksin Corona yang disetujui akan diproduksi dalam waktu cepat dan kuantitas besar. Ambil contoh di AS dengan sekitar 330 juta penduduk, akan dibutuhkan 660 juta dosis dengan asumsi tiap orang divaksinasi dengan dua dosis.

Karena itu, semua hal di rantai suplai harus digandakan. Selain itu, masalah lain muncul terkait lumayan banyaknya jumlah orang di AS yang ditengarai anti vaksin. Belum lagi yang mau menerima vaksin, harus dipastikan disuntik sebanyak dua kali.

Mereka mungkin perlu absen dari kerja, antre dan mengalami efek samping seperti pusing sebanyak dua kali. Maka edukasi dan kampanye vaksin dibutuhkan atau dengan cara lain, misalnya mengerahkan mobil vaksin yang bisa menghampiri warga.

"Kita perlu memastikan bisa mengajak orang untuk kembali divaksin dan membuat semudah mungkin agar mereka patuh diberi dua suntikan vaksin Corona," cetus Dr Nelson Michael, direktur Center for Infectious Diseases Research di Walter Reed Army Institute of Research.




(fyk/fay)