Jakarta -
Bill Gates bisa dibilang sosok paling terkenal yang paling sering membicarakan soal pandemi Corona. Wajar saja, yayasannya telah menggelontorkan dana ratusan juta dolar untuk mengembangkan vaksin Corona dan dia juga menjadi sasaran beberapa teori konspirasi liar.
Dalam wawancara terbaru dengan stasiun televisi CBS, sang pendiri Microsoft membicarakan berbagai hal tentang Corona. Berikut rangkumannya.
Bantah Tanam Microchip
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kabar liar yang banyak beredar di internet adalah, Bill Gates getol membantu pengembangan vaksin Corona lantaran ada misi terselubung menanamkan microchip ke orang-orang. Ironisnya, cukup banyak yang percaya misinya tidak sepenuhnya murni.
Polling di Amerika Serikat oleh Yahoo News/YouGov baru-baru ini mengungkap bahwa 28% orang dewasa AS percaya teori konspirasi bahwa Gates akan menyalahgunakan vaksin Corona untuk mengimplan microchip ke miliaran orang untuk mengawasi pergerakan mereka.
"Tidak ada hubungannya antara vaksin tersebut dan tipe pelacak apapun, sama sekali. Saya tidak tahu dari mana (teori itu) berasal," kata Gates.
Ya, Bill Gates merasa bingung mengapa sering sasaran teori konspirasi. Ia mengklaim tujuannya hanya untuk mengakhiri pandemi Corona. "Beberapa dari teori itu sungguh ironis. Yayasan kami adalah tentang menurunkan kematian dan membawa kesetaraan dalam kesehatan. Tapi kami malah dituduh menciptakan chip atau virusnya," lanjutnya.
"Saya pikir kita hanya perlu membuat kebenarannya terbuka. Kami perlu menjelaskan nilai-nilai kami sehingga orang-orang mengerti kenapa kami terlibat dalam pekerjaan ini dan kenapa kami mau mengucurkan ratusan juta atau miliaran dolar untuk mengakselerasi kemajuan," jelas dia.
"Sedikit tidak jelas bagi saya (dari mana asalnya) tapi saya harap (teori) itu akan lenyap saat orang-orang mendapatkan faktanya," imbuhnya.
Ini bukan pertama kali Gates membantah tudingan implan microchip. "Saya tidak pernah terlibat dalam hal microchip apapun. Agak berat membantah hal ini karena sangatlah bodoh atau aneh," kata Gates pada awal Juni silam.
"Itu sungguh aneh sehingga hampir-hampir Anda ingin melihatnya sebagai sesuatu yang humoris tapi itu benar-benar bukan sebuah humor," tambah Bill Gates.
Singgung Kaum Anti Vaksin
Belakangan, kaum anti vaksin merajalela dan meraih banyak pengikut di media sosial, yang mengkhawatirkan beberapa pihak termasuk Bill Gates. Sebab, vaksin Corona menurut ilmuwan harus diberikan pada persentase besar populasi agar benar-benar efektif.
Bill Gates menekankan vaksin adalah solusi yang ampuh melawan beberapa penyakit, demikian pula untuk mengendalikan pandemi Corona. Maka orang-orang sebaiknya mau diinjeksi vaksin.
"Itu (anti vaksin) selalu menjadi sebuah keprihatinan karena vaksin sungguh kunci dalam membuat kematian akibat cacar turun, membantu kita melenyapkan polio. Vaksin sangatlah penting," cetus sang pendiri Microsoft.
"Vaksin memainkan peran utama dalam memangkas angka kematian anak-anak jadi separuhnya dalam 20 tahun ke belakang. Jadi, menjelaskan tentang betapa hati-hatinya kami tentang keamanan vaksin adalah super penting," lanjutnya.
Ya, menurut Gates, orang-orang perlu diberitahu bahwa vaksin Corona nantinya aman bagi mereka dan tidak termakan propaganda anti vaksin. Namun ia memahami jika ada kecemasan yang terjadi.
"Dalam sebuah pandemi, saya bisa mengerti tentang tingkat kecemasan orang-orang yang meningkat. Namun kita akan memerlukan banyak orang yang mau diberikan vaksin untuk menghentikan penularan," lanjut Gates.
Meskipun sudah negara maju, kaum anti vaksin ternyata masih banyak di Amerika Serikat dan Inggris. Dilaporkan sekitar 60 juta orang di Amerika Serikat dan Inggris menyukai konten anti vaksin di media sosial.
Dr Anthony Fauci selaku direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) pun merasa cemas. Fauci mengaku memang tidak sedikit warga negaranya anti vaksin dan anti sains.
"Ada anti sains, anti vaksin, anti otoritas di antara sebagian orang di negara ini. Kita punya banyak pekerjaan untuk mengedukasi orang kebenaran tentang vaksin," cetusnya baru-baru ini.
Jumlah Dosis Vaksin Corona
Berapa kira-kira dosis vaksin Corona yang akan diberikan kepada satu orang seandainya nanti sudah tersedia? Bill Gates yang mendanai pengembangan beberapa vaksin tersebut mengungkapkan proyeksinya berdasarkan kondisi saat ini.
Pada awalnya, ada harapan bahwa orang hanya cukup menerima satu dosis vaksin Corona. Akan tetapi berdasarkan perkembangan terkini dalam penelitian vaksin, kemungkinan perlu diberikan sampai dua dosis.
"Tidak ada di antara vaksin-vaksin itu, di titik ini, bakal bekerja dengan sebuah dosis tunggal. Itu harapan dulu saat masih fase sangat awal," ujar dia.
"Kami berharap hanya dua dosis (diberikan), walaupun untuk orang tua, terkadang butuh lebih dari itu. Memastikan bahwa kita punya banyak orang tua dalam trial vaksin, akan memberikan kita data," paparnya.
Lebih lanjut, Gates mengakui bahwa Amerika Serikat kemungkinan akan mendapatkan jatah vaksin Corona pertama lantaran telah mendanai pabriknya. Namun ia ingin memastikan penduduk di negara lain pun bisa mendapatkan akses dengan cepat.
"Jelas bahwa Amerika Serikat, dengan mendanai pabrik di negara ini, akan memperoleh prioritas. Tapi jika kita bisa punya pabrik lain, di sinilah di mana kemurahan hati pemerintah AS dalam kesehatan global akan diperlukan, yayasan kami akan diperlukan, dan negara-negara lain," katanya.
"Kami ingin memastikan tidak ada orang-orang yang sekarat hanya karena mereka tidak bisa membeli atau tidak punya akses terhadap vaksin Corona," tambah Gates.
Belum lama ini, dia juga berpendapat vaksin Corona harus tersedia bagi negara-negara dan orang yang paling membutuhkan. Jika dibiarkan bergantung pada kekuatan pasar, maka pandemi Corona menurutnya akan berlangsung semakin lama.
"Jika kita membiarkan obat dan vaksin Corona jatuh ke penawar tertinggi, ketimbang orang dan tempat yang paling memerlukannya, kita akan mengalami pandemi mematikan ini lebih lama," kata Bill Gates dalam rekaman video di event yang diselenggarakan International AIDS Society.