Pemenang Nobel Fisika Sibak Misteri Evolusi Alam Semesta
Hide Ads

Pemenang Nobel Fisika Sibak Misteri Evolusi Alam Semesta

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 09 Okt 2019 12:50 WIB
James Peebles. Foto: Reuters
Stockholm - Nobel Fisika 2019 diraih oleh 3 ilmuwan yang sama-sama berkiprah di bidang astronomi, yaitu James Peebles, Michel Mayor dan Didier Queloz. James Peebles berkiprah besar dalam teori tentang evolusi alam semesta dari sisi sains.

Alam semesta disebut-sebut lahir saat momen ledakan besar yang dinamakan Big Bang. Peebles menguraikan penjelasan tentang radiasi cosmic microwave background (CMB) yang diproduksi setelah Big Bang itu. Dengan mempelajari CMB, ilmuwan dapat menentukan usia, bentuk serta kandungan alam semesta.

CMB memenuhi kosmos 400 ribu tahun setelah Big Bang yang mengandung pertanda krusial tentang seperti apa alam semesta di masa primitif dan perkembangannya selama 13 miliar tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mempelajari antariksa sejak tahun 1960-an, dia juga berperan besar dalam teori tentang dark matter dan dark energy, di mana keduanya mencakup 95% dari alam semesta. Materi biasa menurut teori ini, berarti hanya mencakup 5% dari seluruh semesta.


Pekerjaannya membantu menciptakan fondasi terhadap pemahaman terkini soal dark matter, yaitu bahwa materi ini dingin dan bergerak dalam kecepatan yang jauh lebih rendah dari kecepatan cahaya. Namun demikian, dark matter dan dark energy masih merupakan misteri.

"Kita masih harus mengakui bahwa dark matter dan dark energy itu misterius. Masih ada banyak pertanyaan terbuka tentang apakah dark matter itu," kata James, dikutip detikINET dari Guardian.

Pakar kosmologi berusia 84 tahun yang berkiprah di Princeton University ini membantu mengembangkan kerangka teori struktur formasi, yang mendeskripsikan bagaimana galaksi dan struktur besar lain muncul dari fluktuasi kepadatan di masa awal alam semesta.


Komite Nobel menyebut bahwa jasa besar James adalah memberikan fondasi fisik dalam peristiwa Big Bang. James pun berterima kasih terhadap anugerah Nobel yang diraihnya, sembari berpesan pada anak muda yang ingin berkecimpung di sains agar jangan semata tergoda oleh penghargaan.

"Penghargaan dan piala memang mempesona dan pantas diapresiasi, tapi Anda seharusnya memasuki sains karena tertarik olehnya. Itulah yang saya lakukan," katanya seperti dikutip detikINET dari Reuters.


(fyk/fay)