Penemu Exoplanet dan Teori Terbentuknya Semesta Raih Nobel Fisika
Hide Ads

Penemu Exoplanet dan Teori Terbentuknya Semesta Raih Nobel Fisika

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 09 Okt 2019 09:37 WIB
Penemu Exoplanet dan Teori Terbentuknya Semesta Raih Nobel Fisika
Michel Mayor, Didier Queloz dan James Peebles. Foto: CNN
Stockholm - Penghargaan prestisius di dunia sains, yaitu Nobel Fisika edisi tahun 2019, telah dianugerahkan pada 3 ilmuwan yang menghasilkan temuan terobosan tentang alam semesta. Mereka adalah James Peebles, Michel Mayor dan Didier Queloz.

"Nobel Fisika tahun ini dihadiahkan untuk pemahaman baru tentang struktur alam semesta dan sejarahnya, serta penemuan pertama planet yang mengorbit pada bintang semacam Matahari di luar tata surya," sebut komite Nobel.

Peebles menerima Nobel terkait penelitian tentang evolusi alam semesta, sedangkan Mayor dan Queloz menang karena penemuan planet yang mengorbit pada bintang serupa Matahari. Ketiganya berbagi hadiah uang tunai senilai 738 ribu poundsterling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Mereka memberitahu kita sesuatu yang penting, tentang tempat kita di alam semesta. Yang pertama melacak sejarah pada asal muasal yang tak diketahui. Lainnya mencoba menjawab apakah kita sendirian, apa ada kehidupan di tempat lain di semesta?" kata Ulf Danielsson, anggota komite Nobel.

Dikutip detikINET dari BBC, James Peebles yang kelahiran Kanada dan berkebangsaan Amerika Serikat, memprediksi eksistensi cosmic microwave background (CMB) dalam terbentuknya semesta, yang diproduksi setelah terjadinya Big Bang. Dengan mempelajari CMB, ilmuwan dapat menentukan usia, bentuk serta kandungan alam semesta.

"CMB ditemukan pada tahun 1965 dan menjadi hal penting dalam pemahaman kita tentang bagaimana semesta berkembang dari kelahirannya sampai saat ini," kata Mats Larsson, anggota komite Nobel Fisika.

(ke halaman selanjutnya)

Penemu Exoplanet dan Teori Terbentuknya Semesta Raih Nobel Fisika

Ilustarsi Exoplanet. Foto: ESA
Ahli antariksa di Princeton University itu juga memberi sumbangsih besar dalam teori dark matter dan dark energy, komponen misterius yang bersama-sama membentuk 95% alam semesta.

Adapun Michel Mayor dan Didier Queloz yang berkebangsaan Swiss, dihadiahi Nobel berkat penemuan 51 Pegasi b, planet gas raksasa yang mengorbit pada sebuah bintang, yang jaraknya 50 tahun cahaya.

Itu adalah penemuan pertama exoplanet yang mengorbit pada Bintang seperti Bumi. Mereka menggunakan teknik terobosan untuk mendeteksinya, bernama radial velocity. Teknik ini dapat mendeteksi dunia atau planet yang begitu jauh secara tidak langsung.

Kedua astronomer bekerja di University of Geneva di Swiss ketika melakukan riset itu. Mayor yang sekarang berusia 77 tahun berstatus profesor emiritus dan Queloz yang berumur 53 tahun juga masih di sana dan merangkap sebagai akademisi di University of Cambridge, Inggris.

"Penemuan mereka adalah terobosan dalam mengetahui dasar fundamental alam semesta dan dunia baru di sistem tata surya yang jauh, membuka arena baru dalam penelitian di kosmologi dan sains exoplanet," kata Michael Moloney, CEO American Institute of Physics.

"Penemuan planet mengorbit sebuah bintang di luar tata surya kita telah mengubah persepsi kita tentang tempat manusia di alam semesta, sebuah semesta yang masih punya banyak misteri untuk dipecahkan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(fyk/fyk)