"Namanya bioastronomi, menggabungkan disiplin ilmu biologi dan astronomi, mencari bukti-bukti kehidupan di luar Bumi, mempelajari syarat-syarat kehidupan di luar Bumi, kemudian juga mencari planet-planet yang mempunyai atau memenuhi syarat untuk adanya kehidupan," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, berbincang dengan detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya dari bintang. Berarti planet tersebut harus ada pada jarak tertentu dari bintang," ujarnya.
Yang kedua, sumber panas tersebut menyebabkan keberadaan air dalam kondisi cair di planet tersebut dan disebut sebagai habitable zone atau zona layak hidup.
"Biasanya diukur dari jarak bintang, kemudian suhu bintangnya berapa, jaraknya dari bintang berapa, suhunya berapa, kalau suhunya sekitar 0-100 (derajat celcius), kira-kira air di situ dalam kondisi cair. Karena untuk persyaratan kehidupan yang kita kenal itu, air sebagai bagian dari metabolisme kehidupan harus dalam kondisi cair," paparnya.
Ciri yang ketiga, di planet tersebut harus terdapat unsur-unsur organik, yaitu minimal ada unsur ikatan antara gas karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen.
(Halaman selanjutnya: Ada Kehidupan di Mars?)
Ada Kehidupan di Mars?Β
Ilustrasi planet selain Bumi. Foto: Digitaltrends
|
"Setidaknya di tata surya, termasuk di Mars dan beberapa planet dan satelitnya planet, belum ditemukan ada bukti kehidupan," sebutnya.
Berbicara tentang Mars, dari catatan yang diperoleh dari hasil penelitian, diduga pada zaman dahulu pernah ada air di Planet Merah tersebut.
"Ada bukti bekas air mengalir. Tapi karena medan magnet di Mars kecil sekali, sehingga tidak mampu melindunginya. Partikel-partikel energetik dari Matahari ikut menyapu bagian permukaan Mars yang menyebabkan penguapan dan hilangnya air di permukaan Mars semakin cepat," Thomas menjelaskan.
Yang saat ini masih dicari tahu para peneliti, jika dahulu pernah ada air di Mars, kemungkinan dulunya ada kehidupan, meskipun masih kehidupan yang primitif.
"Jadi masih jasad renik seperti awal evolusi kita di Bumi tapi itu pun belum ada bukti," jelasnya.
Sementara itu, para peneliti juga sedang giat melakukan pencarian exoplanet atau extra solar planet alias planet-planet di luar tata surya. Sejauh ini, sudah banyak ditemukan planet di luar tata surya tapi belum ada yang dikategorikan mirip Bumi.
"Belum ada (planet yang mirip Bumi), terutama dari segi suhunya yang memungkinkan air dalam kondisi cair. Itu belum banyak walaupun sudah ada beberapa yang diidentifikasi," tutupnya.