Boeing tak hanya mendesain pesawat komersil bagi maskapai di seluruh dunia. Perusahaan multinasional asal Amerika Serikat itu juga memproduksi pesawat luar angkasa komersil yang akan dimanfaatkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila benar demikian, penerbangan yang seharusnya bisa dilakukan pada Agustus setelah melewati uji coba, maka Boeing baru bisa meluncurkan pesawat berawak sesungguhnya pada November.
Menurut Reuters, NASA telah memperingatkan Boeing dan SpaceX terkait agar memperhatikan dengan saksama permasalahan desain dan keselamatan yang perlu diatasi perusahaan, sebelum digunakan untuk membawa manusia ke ISS.
Baca juga: 8 Fakta Menarik Susahnya Jadi Astronot |
Terkait penundaan ini, baik itu Boeing maupun NASA menolak untuk berkomentar. Kendati begitu, NASA mengatakan pembaruan jadwal peluncuran akan diumumkannya pada pekan ini.
NASA telah membayar Boeing dan SpaceX sekitar USD 6,8 miliar untuk membangun sistem peluncuran roket dan kapsul guna mengirim dan mengembalikan astronot dari ISS. Program antar-jemput ini dilakukan NASA sejak 2011, di mana sejak saat itu hingga sekarang, astronot NASA nebeng menggunakan pesawat Rusia.
Saat ini Boeing sedang ramai dibicarakan setelah pesawat komersialnya yang berjenis 737 MAX 8 jatuh di Addis Ababa, Ethiopia pada 10 Maret lalu. Tragedi ini sekaligus menandai kali kedua hal serupa terjadi dalam kurun waktu kurang dari enam bulan setelah pesawat MAX 8 lainnya jatuh di Karawang, Jawa Barat.
(agt/krs)