Luncurkan Satelit Sembarangan, Startup AS Didenda Rp 13 Miliar
Hide Ads

Luncurkan Satelit Sembarangan, Startup AS Didenda Rp 13 Miliar

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 24 Des 2018 21:00 WIB
Foto: isro.gov.in via Twitter/@isro
Jakarta - Startup produsen satelit asal Amerika Serikat, Swarm Technologies baru saja dijatuhi denda sebesar USD 900 ribu (Rp 13 miliar) oleh badan telekomunikasi federal AS (FCC). Denda ini dijatuhkan lantran mereka meluncurkan empat satelit tak berizin pada Januari 2018.

FCC mengatakan sebelumnya mereka telah menolak izin Swarm Technologies untuk meluncurkan empat satelit SpaceBEEs. Tapi sebulan setelah izin tersebut ditolak, Swarm Technologies malah melanggar aturan FCC.


FCC sendiri menolak izin satelit ini karena ukurannya yang sangat kecil dikhawatirkan akan sulit untuk dilacak dari Bumi. Empat satelit mini tersebut kemudian diluncurkan dengan bantuan badan antariksa India (ISRO) dan menumpang roket Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV) pada Januari 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penempatan dan pengoperasian satelit yang tidak berizin berisiko tabrakan dengan satelit lain dan gangguan frekuensi radio, mengancam operasi satelit komersial dan pemerintah yang kritis," tulis FCC dalam pernyataan resminya seperti dikutip detikINET dari Gizmodo, Senin (24/12/2018).

Selain melanggar aturan dengan meluncurkan satelit tak berizin, Swarm Technologies juga melakukan beberapa operasi tak berizin lainnya. Termasuk uji coba balon cuaca dan uji coba peralatan satelit serta komunikasi tidak berizin.



Selain denda tersebut, Swarm Technologies juga harus melapor kepada FCC terlebih dulu sebelum mereka meluncurkan satelit dalam tiga tahun ke depan. Laporan ini harus diberikan dalam waktu lima hari dari Swarm membeli tumpangan roket, atau 45 hari dari waktu penerbangan.

Nama Swarm Technologies mungkin belum dikenal luas seperti SpaceX. Tapi, startup ini memiliki yang sama dengan perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu. Swarm Technologies juga berambisi untuk menyebarkan internet menggunakan 100 satelit. (vim/afr)