Elon Musk punya SpaceX, Richard Branson ada Virgin Galactic, sedangkan Jeff Bezos miliki Blue Origin.
Ketiganya adalah orang super kaya yang berusaha mewujudkan penerbangan ke luar angkasa menjadi semakin terjangkau untuk semua orang, bukan hanya astronot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka punya tingkat kepentingan yang berbeda. Elon sudah memiliki pencapaian yang luar biasa. Ia punya banyak visi besar," ujarnya.
"Richard Branson cukup menyenangkan. Ia orang yang keren. Antusiasmenya terhadap wisata luar angkasa juga hal yang keren, dan itu akan menginspirasi orang-orang," katanya melanjutkan.
Sisanya tinggal Jeff Bezos. Apa yang dikatakan oleh Terry soal orang terkaya dunia tersebut?
"Jeff Bezos adalah sosok yang sesungguhnya. Perusahaannya punya tujuan yang jelas," ucapnya, sebagaimana detikINET kutip dari CNBC, Kamis (20/12/2018).
Lebih lanjut, ia juga bicara soal mesin BE-4 yang kini tengah dikembangkan oleh Blue Origin. Menurutnya, itu bakal menjadi mesin roket paling penting di abad 21.
"Banyak roket yang akan menggunakannya, roket pemerintah, roket untuk meluncurkan satelit telekomunikasi, dan juga untuk (menerbangkan) manusia," ujar Terry.
Sekadar informasi, BE-4 punya daya dorong setara 2.400 kilonewton. Sebagai perbandingan, mesin Merlin milik SpaceX yang digunakan untuk roket Falcon 9 'hanya' memiliki daya dorong 845 kilonewton.
Ia menambahkan, dalam jangka panjang, Jeff akan benar-benar memberikan dampak dalam usaha manusia untuk kembali ke Bulan. Lebih jauh, menurut Terry, inovasi dari perusahaan milik pria berkepala plontos tersebut juga akan memberikan dampak bagi perekonomian luar angkasa abad 21.
Berdasarkan data dari Forbes, kekayaan Jeff Bezos saat ini menyentuh angka USD 124 miliar (Rp 1.795 triliun). Sedangkan Elon Musk dan Richard Branson masing-masing hartanya setara dengan USD 22 miliar (Rp 318 triliun) dan USD 4,9 miliar (Rp 70 triliun).
(rns/krs)