Starlink merupakan divisi SpaceX yang berencana meluncurkan ribuan satelit ke orbit untuk menyediakan internet brodband di seluruh dunia. Pemecatan sendiri bermula dilakukan Musk ketika mengunjungi teknisi Starlink di Seattle, AS pada bulan Juni lalu. Tidak lama setelah mendarat, ia memberhentikan tujuh anggota manajemen senior yang berkantor di Redmond, Washington, AS.
Baca juga: Elon Musk Angkat Kaki dari Tesla? |
Menurut informasi dari dua pegawai SpaceX, pemecatan ini dikarenakan ketidaksepakatan akan kecepatan proses pengembangan dan uji coba satelit Starlink.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka pun diberikan target baru, yaitu peluncuran kelompok satelit pertama pada pertengahan tahun 2019.
Juru bicara SpaceX, Eva Behrend tidak secara langsung mengkonfirmasi dipecatnya tujuh manajer ini, tapi ia mengaku bahwa SpaceX sedang mengalami restrukturisasi organisasi.
Baca juga: Keren! Ketika Roket Space X Menghias Angkasa |
"Mengingat keberhasilan demonstrasi satelit Starlink kami baru-baru ini, kami telah menerapkan pelajaran yang dipetik dan reorganisasi untuk memungkinkan iterasi desain berikutnya dapat diterbangkan dalam waktu dekat," jelas Behrend, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Sabtu (3/11/2018).
Di antara tujuh pegawai tersebut, dua di antaranya adalah Vice President of Satellites SpaceX, Rajeev Badyal dan desainer Mark Krebs yang sebelumnya pernah bekerja divisi satelit milik Google.
Starlink sendiri merupakan proyek ambisius lainnya dari Musk, yang ingin menempatkan puluhan ribu satelit penyedia broadband di orbit. Pada bulan Februari SpaceX telah meluncurkan dua prototipe satelit yang disebut Tintin A dan B, keduanya disebut berfungsi sebagaimana mestinya. (afr/afr)