Temuan baru tersebut terbongkar melalui observasi terhadap sampel debu bulan yang dibawa melalui misi Apollo oleh NASA. Diketahui, mineral-mineral yang terkandung di dalamnya ternyata cepat membentuk radikal hidroksil. Itu adalah senyawa kimia yang dikenal mengarahkan manusia ke kanker paru-paru.
Baca juga: Farout, Objek Terjauh di Tata Surya |
Selain itu, debu-debu Bulan itu juga diprediksi bisa merusak DNA manusia dan binatang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sekitar 90% dari neuron tikus dan sel paru-paru manusia mati setelah melakukan kontak dengan debu Bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut pun diamini oleh John Young, astronot yang terlibat dalam misi Apollo. Menurutnya, debu-debu Bulan menjadi salah satu perhatian utama untuk kembali ke satelit alami Bumi tersebut.
Ini menjadi alarm bagi para badan maupun perusahaan antariksa di luar sana. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan keselamatan para astronot yang akan menyambangi Bulan nantinya, seperti yang disampaikan Hendrix dan Young.
NASA misalnya. Badan antariksa Amerika Serikat ini diketahui tengah didorong oleh Gedung Putih untuk kembali mendaratkan angkasawan mereka di Bulan.
Selain itu, ada juga SpaceX besutan Elon Musk yang berencana memboyong miliuner Jepang bernama Yusaku Maezawa. Nantinya, Yusaku bersama sejumlah seniman yang diboyongnya diperkirakan bakal menghabiskan waktu 4-5 hari dengan mengelilingi Bumi, Bulan, dan kembali lagi ke Planet Biru ini. (mon/afr)