Diluncurkan di pusat mode New York, HTC Desire Eye memantapkan diri untuk masuk ke segmen kelas menengah urban yang stylish. Gemar merekam momen dan tetap terhubung dengan dunia luar yang lebih luas.
Selain itu, tagline sebagai kamera selfie benar-benar ingin memanjakan pengguna dan pengalaman personal. Uniknya, tetap dengan kualitas yang tinggi meski hanya untuk selfie seperti jaminan kamera depan 13 megapixel plus lampu kilat.
Tentu, tanpa melupakan fungsi utama smartphone jenis ini yakni berbagi data maupun berselancar ke dunia maya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain
|
Bahan plastik dengan sentuhan akhir dof (bukan metalic) membuat Desire Eye tidak licin dan enak digenggam. Kelebihannya, tidak membuat bekas noda dan jari mudah menempel.
Ukuran layar 5,2 inchi atau lebih kecil 0,3 inchi daripada Desire 816 ternyata mampu memberi efek yang sangat besar. Genggaman tangan semakin luwes dan dengan satu tangan, jempol masih bisa menjangkau separuh layar.
Bagaimana dengan speaker? Kemampuan stereo BoomSound tetap dipertahankan. Fasilitas ini membuat pengalaman multimedia sangat melonjak tajam apalagi dengan fitur berbagi dari HTC yakni Zoe.
Layar
|
Penyempurnaan ini membuat kerapatan pixel-nya makin solid. Gambar yang ditampilkan juga makin tajam. Pun begitu, tetap ramah mata karena kecerahan gambar dan saturasi masih bersahabat.
Penggunaan di bawah sinar matahari tidak akan terganggu selama tingkat brightness ditingkatkan pada level maksimum. Sebaliknya, pada ruangan low light, brightness bisa diturunkan ke level yang tidak mencolok dan tetap nyaman digunakan.
Software & Hardware
|
HTC Desire Eye tidak bisa diabaikan untuk urusan ini. Kemampuan Qualcom Snapdragon 801 quad core berkekuatan 2,3 GHz dan RAM 2GB mampu memberi kesan menonjol di kelasnya.
Hardware ini teruji saat dicoba untuk memotret terus menerus dalam sebuah adegan (continues shoot), hampir tidak ada delay penyimpanan foto.
Perubahan tersebut meningkat dari generasi sebelumnya yakni Desire 816 berupa Snapdragon 400 1,6 Ghz dengan RAM 1,6 GB.
Kamera
|
Sementara untuk lensa pada rentang 28mm yang ditanamkan, membuat cakupan HTC Desire Eye compatible untuk foto traveling maupun daily life pada umumnya.
Kehadiran lampu kilat pada kamera belakang membuat situasi backlight dapat dihindari. Dijamin wajah gelap saat bernarsis ria membelakangi matahari/cahaya bisa terabaikan.
Fitur Tambahan
|
Belum lagi dengan efek foto yang variatif seperti vignate, DoF, monochrome dan distorsi. Sehingga memotret bakal tidak membosankan.
Selain itu terdapat galeri foto/video yang sudah multimedia dan dapat dishare langsung ke situs berbagi Zoe. Setiap jepretan akan dipampang dalam sebuah slideshow yang variatif dengan efek suara yang dramatis.
Kesimpulan
|
Apalagi dengan mengkhususkan diri untuk kamera khusus selfie, maka HTC Desire Eye menjadi pilihan menarik di levelnya. Ya, memang sangat menarik di sisi spesifikasi.
Deretan fitur menjanjikan serta layar ekstra lebar untuk penikmat konten multimedia menjadi nilai lebih dari Desire Eye. Bodinya memang plastik, tapi untuk urusan build quality, ponsel yang satu ini tidak perlu diragukan.
Halaman 5 dari 7