HP Pavilion dm3, Laptop 'Hangat' dengan Grafis Oke
Hide Ads

Review Produk

HP Pavilion dm3, Laptop 'Hangat' dengan Grafis Oke

- detikInet
Senin, 22 Feb 2010 17:48 WIB
Jakarta - Hewlett-Packard (HP) kembali hadir dengan laptop Ultra Low-Voltage (ULV) terbaru. Tak seperti HP Envy 13 yang ditujukan bagi pembeli berkantong tebal, laptop tipis ini sepertinya menyasar pengguna rumahan atau pelaku UKM.

Laptop ini memang memiliki ketipisan kurang dari 1 inch dan sepertinya adalah lawan sepadan bagi ThinkPad Edge milik Lenovo. Dengan bentuk dan ukuran layar yang hampir sama, kedua produk tersebut juga menyasar pasar yang sama.

Bedanya, HP Pavilion dm3 ini berbalut cover aluminium dengan corak brushed metal pekat. Alhasil bahan tersebut nampak lebih berkelas dan tidak mudah kotor, jika dibandingkan ThinkPad Edge. Produk ini juga cocok disandingkan dengan orang yang berkarakter rapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Desain: Pesona Brushed Metal

Berbalut cover alumunium dengan desain brushed metal peraknya, laptop tipis ini langsung menggoda detikINET untuk merasakan sensasi keindahan khas HP Pavilion.

DetikINET memang harus mengakui bahwa HP Pavilion dm3 termasuk salah satu laptop tipis yang sangat bersih. Terlebih untuk desain keyboard tickletnya. Sangat nyaman -- sayang masih kalah empuk dibanding ThinkPad -- saat jemari berukuran besar menari di atas papan ketik tersebut.

Ada satu hal yang membuat laptop ini kurang nyaman. Saat menggunakan adaptor, telapak tangan akan terasa sedikit 'kesetrum'. Tentu saja ini karena bahan cover aluminiumnya. Bagi beberapa orang yang belum terbiasa, hal ini terasa sangat menggangu.

Saat ini tren tombol 'function (Fn) terbalik' telah melanda ranah laptop tipis. Sama seperti seri ThinkPad Edge, HP Pavilion dm3 juga memiliki tombol Fn terbalik. Walau belum terbiasa, desain semacam ini justru lebih nyaman. Secara keseluruhan desain keyboard pada Pavilion dm3 memang sangat rapi.



Touchpad atau Cermin?

HP Pavilion dm3 juga dilengkapi dengan touchpad berbahan stainless-stell perak. Kesan pertama, touchpad ini memang indah dan mengkilap. Bahkan saking mengkilapnya, touchpad ini bisa digunakan layaknya kaca untuk bercermin.

Namun keindahannya berbanding terbalik dengan fungsinya. Saat digunakan untuk menggerakan cursor, touchpad ini terasa berat, tidak nyaman, dan kurang responsif. Selain itu, bahan tersebut cepat kotor dengan cap-cap jemari pengguna yang kadang berminyak atau kurang bersih.

Dari sisi bobot, Pavilion dm3 tergolong ringan. Saat produk ini dimasukan tas laptop, punggung pun tak terasa sakit. Karena tak berbekal DVD ROM, laptop ini jadi terasa ringan.

Untuk urusan port, HP memberi 4 buah colokan USB di sisi kiri dan kanan body laptop. Selain itu masih ada port HDMI, VGA, LAN, card reader, serta 2 jack audio earphone dan mic yang tersusun rapi di sisi kanan dan kiri laptop tipis ini. Untuk menjaga kesan rapi, HP pun tidak membubuhkan port di bagian belakang laptop.

Secara keseluruhan body HP Pavilion dm3 terasa solid dan elegan. Sayang hal tersebut sedikit tak berlaku pada baterai yang ada di bagian bawah. Saat detikINET mengangkatnya, entah mengapa rasanya baterai terasa kurang menempel. Padahal semua sekrup sudah terpasang rapi.



Performa: Grafis Ciamik, Sayang Cepat Panas.

Dari posisi kosong, HP Pavilion dm3 membutuhkan waktu pengisian baterai sekitar 2,5 jam. Kemudian untuk pemakaian normal, laptop tipis ini sanggup bertahan sekitar 4,5 jam sebelum benar-benar mati total.

Dalam pengujian baterai, detikINET mengetesnya dengan membuka browser Firefox (3 tab dengan auto refresh tiap 15 menit) serta Wi-Fi dalam keadaan terus menyala. Sementara untuk setting display, laptop ini diset dalam posisi normal (default), dengan screen saver dalam keadaan off.

HP Pavilion dm3 hadir dengan prosesor AMD Neo X2 Dual-Core yang dilengkapi grafis ATI Mobility Radeon HD 4330, dengan RAM sebesar 4 GB. Grafis yang dimiliki laptop ini termasuk lumayan saat digunakan untuk kebutuhan multimedia. DetikINET pun cukup terpukau dengan dukungan grafis ini, dalam sebuah ULV laptop.

Saat dijajal detikINET untuk menyaksikan video Transformer 2 full HD 1080p, nyaris tidak ada suara ataupun gambar patah-patah. Laptop tipis ini sanggup mengeksekusinya dengan sempurna. Suara yang dihasilkan dari speaker Altec Lansing pun tergolong cukup baik.

Karena rasa penasaran, detikINET nekat menjajal menginstall game sekelas Mass Effect 2. Di luar dugaan, HP Pavilion dm3 mampu mengeksekusi game ini dengan sempurna -- semua efek menyala-- pada resolusi 800x600. Saat resolusi dimaksimalkan menjadi 1366x768, gambarnya sedikit patah-patah (fps menunjukan angka 10-20).

Dengan patokan tersebut, HP Pavilion dm3 bisa digunakan untuk keperluan grafis kelas menengah seperti foto editing, project video ataupun animasi ringan dengan software sekelas After Effect. Jika diposisikan untuk UKM, laptop ini terasa pas untuk keperluan mobilitas kerja. Apalagi didukung dengan optical drive eksternal yang sudah terdapat dalam box HP Pavilion dm3.

Dengan segala kelebihannya di bidang grafis ringan, HP Pavilion dm3 ini terasa cepat panas. Belum sampai 2 jam detikINET menjajal game dan sebuah project ringan dengan Adobe After Effect, hawa panas begitu terasa saat telapak tangan menempel di body aluminium laptop ini.Β 

Sepertinya, HP Pavilion dm3 memiliki sirkulasi udara yang kurang baik. Sebagai saran, calon pengguna harus mempersiapkan sistem pendingin yang baik untuk produk ini.


Kesimpulan:

Jika boleh dilukiskan dengan kata-kata, HP Pavilion dm3 adalah sebuah laptop tipis berdesain rapi, serta berkemampuan grafis yang lumayan. Kelemahannya hanyalah sirkulasi udara yang kurang merata. Alhasil HP Pavilion dm3 memiliki sifat 'hangat' di tangan.

Produk ini cocok digunakan bagi pengguna rumahan serta UKM. Terlebih bagi mereka yang menginginkan ULV laptop berharga terjangkau, namun berkemampuan lumayan. Calon pembeli dapat merogoh kocek sekitar Rp. 7,3 juta, termasuk eksternal optical drive di dalamnya.

Kelebihan:
- Bentuk elegan bercorak brushed metal
- Grafis lumayan mumpuni
- Ada optical drive eksternal

Kekurangan:
- Touchpad kurang nyaman
- Baterai sedikit tidak solid (goyang)

Spesifikasi Umum:
- CPU: Athlon Neo X2 Dual-Core (1,6 Ghz)
- OS: Windows 7 Home Premium (32-bit)
- GPU: ATI Mobility Radeon HD 4330
- Display: 13,3 inchi (1366x768)
- Memori RAM: 4GB
- Baterai: 6-cell
- Berat (tanpa baterai): 1,8 kg
- I/O: 4 USB, 5-in-1 card reader, VGA, HDMI, 2 jack audio, LAN
- Storage: 500GB
- Harga: Rp 7,3 juta

Hasil Benchmark (PC Mark Vantage): 2605
- Memories Suite : 1824
- TV and movies suite: 1961
- Gaming Suite: 2311
- Music Suite: 3179
- Communication Suite: 2470
- Productivity Suite: 1912
- HDD test suite: 3462 (fw/wsh)
Berita Terkait