PT Satelit Nusantara Tiga selaku badan usaha swasta yang mengoperasikan satelit pemerintah tersebut sejauh ini telah menggaet dua investor untuk pendanaan Satria, yakni BPI France dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dari China.
Sebagai informasi, PT Satelit Nusantara Tiga ini merupakan perusahaan bentukan konsorsium PSN yang memenangkan tender satelit, yang terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Anang Latif menuturkan, persoalan corona dengan pengadaan satelit multifungsi pemerintah itu.
"Nah, persoalannya kalau kita mau tanda tangan perjanjian, kayak ke bank kita harus ketemu tatap muka. Di situ persoalannya, negara sananya (China) itu di-banned kan, bordernya di-banned," ujar Anang di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Persoalan tersebut yang saat ini tengah dicari jalan keluarnya. Sebab, kesepakatan ini tidak bisa dilakukan secara online, melainkan harus bertemu langsung antar kedua belah pihak.
Dijelaskan Anang, tadinya pertemuan dengan pihak dari AIIB pada Imlek kemarin, namun urung terjadi karena virus corona. Mereka pun meminta tambahan waktu yang diharapkan Maret depan dapat terealisasi pertemuannya.
"Namanya perjanjian, kalau kita bank A, bank B, harus ketemu tiga-tiganya ketemu. Nggak mungkin saya setuju yang ini nggak setuju kan nggak bisa. Proyek enggak jalan, karena uangnya bener-benar harus 100% terkumpul," ungkap Anang.
Dikatakan Anang juga, pedanaan satelit Satria ini tinggal selangkah lagi, yakni menyelesaikan administrasi.
(agt/fay)