Gambar konsep yang dimaksud adalah karya dari desainer Sarang Sheth. Render ini dibuatnya berdasarkan desain yang ditampilkan dalam paten Razr yang didaftarkan oleh Lenovo, induk Motorola.
![]() |
Dilansir detikINET dari Tom's Guide, Senin (4/2/2019), Sheth menyebut desainnya itu sebagai 'perpaduan yang sempurna antara futurisme dan nostalgia'. Bentuknya memang futuristis, juga sarat nostalgia dengan Razr original.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian bodi belakang ponsel, saat dilipat, terlihat logo sayap Motorola yang sepertinya juga berfungsi sebagai sensor sidik jari. Tapi posisinya tmapak agak sedikit canggung untuk digunakan ketika ponsel digunakan dalam keadaan layar terbuka.
Di sisi lainnya, terdapat layar sekunder serta kamera. Layar sekunder ini idealnya digunakan untuk menampilkan notifikasi, tapi belum diketahui apakah layar sekunder ini akan responsif terhadap sentuhan atau tidak.
Dari gambar konsep ini juga terlihat bahwa layar sekunder pada Motorola Razr tersebut menggunakan display E-Ink karena tampilan grayscale yang ditampilkan olehnya.
Motorola Razr sendiri kabarnya akan diproduksi oleh Lenovo secara terbatas, yakni hanya 200.000 unit dan awalnya cuma tersedia untuk pasar Amerika Serikat. Harganya pun diprediksi tak tanggung-tanggung, mencapai USD 1.500 atau lebih dari Rp 21 juta.
(vim/krs)