Beberapa biro riset menyebutkan Huawei saat ini runner up di pasar ponsel global, menyalip Apple tahun lalu. Baik Apple dan Samsung mengalami perlambatan penjualan di China
Tantangan bagi Huawei pun tidak kecil. Produk mereka dicekal di AS, salah satu pasar teknologi terbesar. Belum lagi Chief Financial Officer, Meng Wanzhou, ditahan karena dianggap melanggar aturan embargo AS pada Iran. Tapi kenyataan itu tak menyurutkan ambisi Huawei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsumen kami memiliki kepercayaan dan keyakinan pada kami. Soal itu hanyalah orang-orang politik yang mencoba untuk menekan kami," kata Richard Yu, Chief Consumer Division Huawei yang dikutip detikINET dari Reuters.
Nilai bisnis konsumer Huawei naik 50% tahun lalu menembus USD 52 miliar dengan kontribusi 48% dari seluruh pendapatan. Untuk menjaga momentum, Huawei akan memamerkan ponsel layar lipat yang mendukung 5G pada ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona bulan depan.
"Bahkan meskipun tanpa pasar AS, kami akan menjadi nomor satu di dunia. Saya yakin itu akan terjadi paling awal tahun ini atau paling lambat tahun depan," tandas Richard.
Di sisi lain, pengapalan ponsel pada tahun lalu menurun sekitar 3% dan diperkirakan hanya tumbuh sedikit tahun ini. Tapi kedatangan teknologi 5G kemungkinan akan menggairahkannya kembali.
Nah, Huawei sendiri giat mengembangkan teknologi 5G. Richard menyatakan chipset Balong 5000 buatan mereka adalah modem 5G paling powerful dan mendukung arsitektur 5G yang berbeda-beda di berbagai negara.
Simak juga video 'Huawei Suguhkan Ponsel untuk Milenial':
(fyk/krs)