Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Struktur Raksasa Misterius Ditemukan di Bawah Bermuda

Struktur Raksasa Misterius Ditemukan di Bawah Bermuda


Fino Yurio Kristo - detikInet

Perfect stretch of pink sand and blue water. Warwick Long Bay, Bermuda.
Pulau Bermuda. Foto: (Thinkstock)
Jakarta -

Para ilmuwan menemukan lapisan batuan aneh setebal 20 kilometer di bawah kerak samudra di bawah Bermuda. Tingkat ketebalan seperti ini belum pernah terlihat pada lapisan serupa lain di seluruh dunia.

"Biasanya, ada bagian dasar kerak samudra dan setelah itu langsung mantel Bumi. Tapi di Bermuda, ada lapisan lain tertanam di bawah kerak, dalam lempeng tektonik tempat Bermuda berada," kata penulis studi William Frazer, seismolog di Carnegie Science di Washington.

Walau asal lapisan ini belum sepenuhnya dipahami, fenomena ini mungkin dapat dijelaskan terkait aktivitas vulkanis di masa lampau. Pulau ini berada di atas tonjolan samudra, di mana kerak samudra posisinya lebih tinggi dari sekitar. Tidak ada bukti aktivitas vulkanik berlangsung yang menciptakan tonjolan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Letusan vulkanik terakhir di pulau itu terjadi 31 juta tahun lalu. Nah, penemuan "struktur" raksasa baru ini menunjukkan letusan terakhir itu mungkin telah menyuntikkan batuan ke dalam kerak yang kemudian membeku sehingga terjadilah tonjolan.

Bermuda sudah lama memiliki reputasi penuh misteri terkait Segitiga Bermuda, area di antara kepulauan tersebut, Florida, dan Puerto Riko di mana sejumlah kapal dan pesawat diduga hilang tidak wajar. Namun reputasi ini sebagian besar dilebih-lebihkan. Misteri sebenarnya justru adalah mengapa tonjolan samudra Bermuda itu ada.

Tonjolan Bermuda belum surut, meski sudah 31 juta tahun tak ada aktivitas vulkanik. Dalam studi ini, Frazer dan koleganya Jeffrey Park, profesor ilmu Bumi di Universitas Yale, menggunakan rekaman dari stasiun seismik di Bermuda mengenai gempa besar jarak jauh di seluruh dunia untuk mendapat gambaran hingga sekitar 50 km di bawah Bermuda. Mereka memeriksa tempat-tempat di mana gelombang seismik gempa tiba-tiba berubah.

Hal ini mengungkap lapisan batuan sangat tebal, yang kurang padat dibandingkan batuan lain di sekitarnya. Dikutip detikINET dari Live Science, temuan mereka diterbitkan pada 28 November di jurnal Geophysical Research Letters.

"Masih ada materi sisa dari masa vulkanisme aktif di bawah Bermuda yang berpotensi membantu menahannya tetap tinggi sebagai area dengan relief tinggi di Samudra Atlantik," kata Sarah Mazza, geolog di Smith College di Massachusetts.

Frazer sekarang memeriksa pulau-pulau lain di seluruh dunia untuk mengetahui apakah ada lapisan serupa dengan yang ditemukan di bawah Bermuda, atau apakah kepulauan ini benar-benar satu-satunya yang memilikinya.




(fyk/fyk)