Bagi Negeri Gangga, ini bukan pertama kalinya mereka menyambangi satelit alami Bumi. Ia merupakan negara keempat yang melakukannya setelah sukses mendaratkan Moon Impact Probe di dekat kutub selatan Bulan menggunakan Chandrayaan-1 pada 2008.
Indian Space Research Organisation (ISRO) sudah menyiapkan misi berikutnya di tahun ini, yaitu Chandrayaan-2. Rencananya, mereka akan meluncurkan kendaraan antariksa tersebut pada bulan ini, walau belum ada tanggal pastinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gerhana Bulan 'Serigala' Sapa Bumi Bulan Ini |
Nantinya, Chandrayaan-2, yang seluruhnya dikembangkan di India, akan membawa rover ke dekat kutub selatan Bulan, sama seperti pendahulunya. Rencananya, ISRO akan menggunakan roketnya sendiri, yaitu Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark III, untuk menerbangkan pesawat luar angkasa tersebut.
Tak lama setelahnya, diperkirakan pada Februari mendatang, ada Israel yang turut mengagendakan perjalanan ke Bulan melalui organisasi nirlaba bernama SpaceIL. Sekadar informasi, ia dibiayai oleh Israeli Space Agency (ISL).
Tahun ini, mereka berencana untuk meluncurkan kendaraan antariksa miliknya bernama Sparrow ke permukaan Bulan. Mereka bakal menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX untuk menerbangkan pesawat luar angkasa tersebut, sebagaimana detikINET kutip dari Space.com, Senin (7/1/2018).
Sparrow yang memiliki bobot sekitar 585 kg akan membawa sejumlah instrumen ke Bulan. Salah satunya adalah magnetometer yang berguna dalam mengukur unsur-unsur magnet di sebuah tempat, misalnya untuk melacak perubahan medan magnet.
Sementara China bahkan sudah meluncurkan Chang'e 4 pada akhir tahun lalu. Tahun ini China berencana memberangkatkan kendaraan antariksanya lagi ke Bulan. Adalah Chang'e 5 yang akan melakukan perjalanan serupa pada akhir tahun ini.
Pesawat antariksa tersebut diproyeksikan untuk membawa batuan Bulan seberat 2 kg saat kembali lagi ke Bumi. Ini akan jadi misi pembawa sampel Bulan pertama sejak 1976, saat Luna 24 milik Uni Soviet melakukannya lebih dari 40 tahun lalu.
Menarik untuk ditunggu apakah kali ini misi-misi tersebut akan berlangsung tepat pada waktunya. Pasalnya, misi yang dicanangkan oleh India dan China sebelumnya sudah mengalami penundaan, sebelum dijadwal ulang untuk dilakukan pada tahun ini.
(mon/krs)