Sesampainya Chang'e 4 di Bulan, ia pun langsung mengambil foto dari "rumah" barunya. Foto tersebut kini telah dikirim dan sampai di Bumi serta memperlihatkan bagian Bulan yang tidak pernah kita lihat sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengirimkan foto ini dan berkomunikasi dengan Bumi, China harus menggunakan satelit relay Queqiao yang dikirimkan terlebih dahulu pada bulan Mei 2018. Hal ini dikarenakan sisi terjauh Bulan yang tidak pernah menghadap Bumi dan tidak bisa dicapai dengan sinyal komunikasi langsung.
"Ilmuwan percaya bahwa sisi terjauh Bulan lebih kuno dari sisi terdekat Bulan," jelas CNSA, seperti dikutip detikINET dari BGR, Jumat (4/1/2019).
"Komposisi material dan usia geologis dari kawah Von Kármán representatif dan berharga untuk mempelajari sejarah awal Bulan dan tata surya. Sisi terjauh Bulan juga merupakan tempat sepi yang langka yang menghalangi gangguna sinyal radio dari Bumi," sambungnya.
Chang'e 4 sendiri mendarat di area yang disebut kawah Von Kármán yang berdiamater 186 kilometer pada hari Kamis pagi (3/1), pukul 10:26 waktu Hong Kong. Chang'e 4 diluncurkan pada 8 Desember 2018, dengan menumpang roket Long March 3B dari pusat peluncuran satelit Xichang.
Sesampainya di kawah Von Kármán, Chang'e 4 akan melakukan serangkaian penelitian seperti pengamatan astronomi menggunakan radio frekuensi rendah; survei medan dan bentuk tanah; mendeteksi komposisi mineral dan struktur permukaan Bulan yang dangkal; dan mengukur radiasi neutron dan atom netral.
Selain itu, Chang'e 4 juga membawa benih tanaman dan telur ulat sutra dalam wadah tertutup untuk melihat bagaimana keduanya dapat bertahan di Bulan.
(vim/krs)