Dilansir detikINET dari South China Morning Post, Kamis (3/1/2019), Chang'e 4 yang membawa lunar lander dan kendaraan penjelajah memasuki orbit Bulan elips pada hari Minggu (30/12/2018). Chang'e 4 sendiri mendarat dekat kutub selatan Bulan, di area kawah yang disebut Von Kármán pada pagi ini, pukul 10:26 waktu Beijing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk berkomunikasi dengan Chang'e 4, badan antariksa China sebelumnya telah mengirimkan satelit relay Queqiao ke orbit halo di atas sisi terjauh Bulan. Hal ini dilakukan untuk menangani masalah komunikasi dari Bumi yang terhalang, sehingga Chang'e 4 bisa berkomunikasi dengan Bumi dan mengirimkan data ke Bumi.
Setibanya di kawah Von Kármán, CHang'e 4 akan melakukan sejumlah penelitian untuk memahami lebih lanjut tentang area yang misterius tersebut. Lander dan kendaraan penjelajah yang dibawa Chang'e 4 telah dilengkapi dengan berbagai instrumen untuk penelitian, termasuk tiga kamera.
China National Space Administration mengatakan beberapa penelitian yang akan dilakukan oleh Chang'e 4 antara lain pengamatan astronomi menggunakan radio frekuensi rendah; survei medan dan bentuk tanah; mendeteksi komposisi mineral dan struktur permukaan Bulan yang dangkal; dan mengukuran radiasi neutron dan atom netral.
Selain itu, Chang'e 4 juga membawa benih tanaman dan telur ulat sutra dalam wadah tertutup untuk melihat bagaimana keduanya dapat bertahan di Bulan.
Misi ini mengikuti misi Chang'e 3 yang mendarat di kawah Mare Imbrium pada Desember 2013. Tapi saat itu Chang'e 3 mendarat di sisi dekat Bulan, dan hanya dalam beberapa bulan mengalami kerusakan mekanis dan kemudian berhenti mengirimkan data pada bulan Maret 2015.
Setelah melakukan pencapaian historis ini, China tidak akan berhenti. Mereka telah merencanakan peluncuran Chang'e 5 di akhir tahun 2019, yang dirancang untuk mengambil sampel Bulan dan kembali ke Bumi setelahnya.
(vim/krs)