Pendapat tersebut dilontarkan oleh Vivian Quenet selaku managing director and head of sales, Singapore ASEAN Office, Arianespace, ketika ditemui di Jakarta, Kamis (4/10/2018).
"Saya pikir satelit adalah solusi terbaik untuk Indonesia karena secara geografis ini adalah negara kepulauan," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberadaan satelit tersebut jadi kian penting mengingat potensi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami di Indonesia. Satelit minim terdampak.
"Satu-satunya yang tidak runtuh (akibat gempa dan tsunami) adalah satelit. Selain itu, satelit juga lebih mudah dan cepat untuk diperbaiki. Saya pikir masa depan Indonesia akan membutuhkan satelit," ucap Vivian.
Ia juga menilai Palapa ring yang sudah dibangun di Indonesia sebagai hal bagus dan menyebutnya sebagai perkembangan yang sangat besar. Tapi sekali lagi, Vivian menegaskan pentingnya satelit buat Indonesia.
"Ketika (bencana alam) itu terjadi maka fiber optic dan radio relay yang sudah dibangun akan runtuh. Karena satelit tidak pernah runtuh maka paling tidak kalian harus punya satelit di atas sana. Dan karena alasan itu, maka indonesia akan selalu menjadi pasar yang besar untuk peluncuran satelit," tuturnya.
Sehubungan dengan itu Vivian mengungkap bahwa Arianespace, perusahaan antariksa asal Prancis, akan menyasar beberapa proyek besar dengan Indonesia. Satu yang pertama adalah satelit multifungsi. Baginya, ini adalah salah satu yang paling penting.
"Hal tersebut lantaran satelit ini akan berfungsi dalam menghubungkan orang-orang yang berada di area terpencil. Menghubungkan orang-orang yang berusaha untuk mencari pendidikan di sekolah dan universitas serta layanan kesehatan di rumah sakit," katanya.
"Yang kedua adalah satelit besar dengan kapasitas 150 GB. Ini sangat besar dan akan jadi yang terbesar di Asia. Rencananya, jika proyek sudah didapat, Ariane 5 atau Ariane 6 yang akan meluncurkannya," ucapnya menambahkan.
Untuk yang satelit multifungsi, imbuh Vivian, itu merupakan proyek dari pemerintah dan dirinya memperkirakan itu akan menjadi fasilitas publik. Dirinya mengatakan, Arianespace tidak terkait langsung dengan tender.
Walau begitu, dia mengakui pihaknya sudah menemui beberapa konsorsium untuk menawarkan jasa peluncurannya. Hasil tender tersebut diperkirakan akan diumumkan pada Januari 2019.
Menariknya, saat ditanya siapa satu lagi pihak yang bekerja sama dengan Arianespace, dia menolak untuk menjawab. Katanya, itu terkait dengan non-disclosure agreement (NDA) yang sudah ditandatangani.
Selain itu, ia juga mengatakan paling tidak akan ada dua proyek lain yang tengah disasar Arianespace di Tanah Air. Sayangnya, belum dapat disebutkan pihaknya maupun seperti apa proyeknya nanti. (mon/krs)