"Sebuah ponsel dengan keyboard pada dasarnya tak terbayangkan ada di 2018, namun bagi BlackBerry itu adalah alasan mereka untuk eksis. BlackBerry berjudi sekali lagi keyboard yang jadi cirinya itu dapat menahan user untuk memilih iPhone, Galaxy atau Android lain," tulis Stefan Etienne dalam review Key2 di The Verge.
Key2 yang layarnya 4,5 inch ini terutama didesain untuk pebisnis. Ia ditenagai prosesor Qualcomm Snapdragon 660 dengan RAM 6 GB, dua kali lipat dari pendahulunya. Selain itu, terdapat pilihan memori internal yaitu 64 GB dan 128 GB. Ia memiliki pula kamera ganda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi yang jadi sorotan tentu keyboard tersebut. Sayangnya keberadaan fitur yang dulu wajib ini malah dianggap merepotkan saja.
"Adanya keyboard ini memerlukan kompromi di area lain, yaitu layarnya. Hal itu memaksa Key2 layarnya menjadi kecil, berlawanan dengan layar besar di ponsel lain," sebut Stefan.
![]() |
Ia mengkritik pula kamera Key2 yang dinilai kurang bagus. BlackBerry pun dianggapnya gagal menjual nostalgia.
"Hal yang membuat Key2 adalah BlackBerry merupakan hal sama yang membuatnya tidak bisa berkompetisi dengan dunia smartphone modern. Sebuah BlackBerry membutuhkan keyboard, namun tak seorangpun butuh keyboard di smartphone pada tahun 2018," pungkas dia. (fyk/fyk)