Soal Data Bocor, Facebook Indonesia: Kami Mohon Maaf
Hide Ads

Soal Data Bocor, Facebook Indonesia: Kami Mohon Maaf

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 17 Apr 2018 12:34 WIB
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta - Facebook Indonesia menyampaikan permohonan maaf karena pengguna di Indonesia turut terlibat dalam penyalahgunaan pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica. Dari 87 juta yang disalahgunakan, satu juta lebih diantaranya berasal dari Indonesia.

Disampaikan Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari, tidak ada kebocoran data yang dari sistem Facebook. Namun, yang terjadi saat ini adalah bentuk pelanggaran kepercayaan Facebook kepada pihak ketiga.

"Ini adalah bentuk pelanggaran kepercayaan dan kegagalan kami untuk melindungi data pengguna, kami mohon maaf atas kejadian tersebut," ujar Ruben dalam pemaparannya dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara 2 DPR RI, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Saat ini, Facebook sedang melakukan peninjauan kembali atas platform mereka untuk memastikan data pengguna Facebook, termasuk yang berasal dari Indonesia agar terlindungi dan memastikan pelayanan mereka berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Soal Data Bocor, Facebook Indonesia: Kami Mohon Maaf Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari (berbaju abu-abu). Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto


"Kami akan terus menyampaikan perkembangan terkini terkait peninjauan menyeluruh tersebut," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, penyalahgunaan data pengguna Facebook ternyata lebih buruk dari dugaan semula. Bila sebelumnya ditaksir 50 juta, rupanya mencapai 87 juta dan pengguna Indonesia masuk di dalamnya.



Lewat blog perusahaan, Chief Technology Office Facebook Mike Schroepfer mengungkap perusahaannya telah berbagi data hingga 87 juta dengan perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica. Dari jumlah tersebut, sebagian besar pengguna yang terkena dampak berada di Amerika Serikat.

Tapi yang paling mengejutkan, dari data yang disajikan Chroepfer, ada nama Indonesia di daftar negara yang data penggunanya dibagi ke Cambridge Analytica. Jumlahnya cukup banyak, yakni 1.096.666 atau sekitar 1,3% dari total. Angka tersebut membuat Indonesia berada di urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Filipina. (rns/rns)