Punya Fake Account di Twitter, Siap-siap Dihilangkan!
Hide Ads

Punya Fake Account di Twitter, Siap-siap Dihilangkan!

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 17 Sep 2021 14:05 WIB
ilustrasi twitter
Hal yang membuat fake account di Twitter terancam hilang (Foto: 9to5mac)
Jakarta -

Punya fake account di Twitter? Akun palsu kamu terancam hilang dari sana kecuali memperhatikan tiga hal yang penting menurut platform berlogo burung biru ini.

Yoel Roth Global Head of Site Integrity Twitter dalam acara konferensi pers terkait acara edukasi 'Manipulasi Platform dan Operasi Informasi', Jumat (18/9/2021), menjelaskan mengenai hal tersebut lebih detail. Inilah tiga pelanggaran yang berarti tamat untuk fake account Anda.

1. Mencuri identitas

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu ditekankan bahwa Twitter tidak pernah mengharuskan penggunanya memakai nama asli. Jadi silakan saja menggunakan nama samaran sesuka pengguna. Namun... hal itu ada syaratnya.

"Berbeda dengan media sosial lain, tidak harus real name dan kalau memakai nama lain atau memasang foto bunga maupun hewan peliharaannya, tidak apa-apa. Tapi, jangan mislead siapa diri dia sebenarnya. Ini fokusnya," jelas Roth.

ADVERTISEMENT

Pencurian identitas sebenarnya bisa dideteksi oleh teknologi yang dimiliki Twitter. Sehingga, ketika menangguhkan suatu akun, ada bukti yang bisa diberikan kepada pengguna tersebut bahwa mereka sudah melanggar kebijakan perusahaan.

2. Bio atau informasi diri yang mencurigakan

Lalu selanjutnya syarat kedua adalah bio dan informasi yang terdapat di dalam akun tersebut. Ketika memakai akun dengan bio dan membagikan informasi dengan cara yang tidak biasa, atau seperti hanya sebagai tempat copy-paste saja dan yang pada waktu yang memiliki pola.

"Akan tetapi, lihat content dan perilakunya apakah bisa dipertanggungjawabkan. Harus ada pemahaman menyeluruh dari suatu konten tersebut apakah memang ada pelanggaran atau tidak," katanya.

3. Menipu lokasi

Sementara untuk syarat ketiga, Twitter tidak menoleransi seseorang mengaku dari lokasi yang berbeda dari kenyataan.

"Kalau orang mengaku dia di Hong Kong taunya di Ukraina, dia berarti sudah melanggar kebijakan, dan kami bisa mengidentifikasi itu," jabarnya.

Deteksi yang paling umum dari fake account (atau second account) yang melanggar kebijakan ada tiga, yakni terdapat kesamaan informasi pendaftaran yang digunakan dan jumlahnya tidak sedikit (nomor HP atau email), pola pada informasi pengguna seperti dalam bio yang sama, dan perilaku pengguna.

Intinya, selama fake account tidak dipakai untuk mengaku-ngaku menjadi orang lain dan tidak merupakan akun yang diyakini persekongkolan untuk membuat percakapan trending dan melanggar aturan di Twitter, maka kamu tidak perlu takut fake account kamu ditangguhkan.




(ask/fay)