Dituduh Rasis, Google Setuju Bayar Denda Rp 462 Miliar
Hide Ads

Dituduh Rasis, Google Setuju Bayar Denda Rp 462 Miliar

Josina - detikInet
Jumat, 21 Mar 2025 04:00 WIB
Ilustrasi google
Foto: Getty Images/400tmax
Jakarta -

Google, anak perusahaan Alphabet, telah menyetujui untuk membayar uang sebesar USD 28 juta atau sekitar Rp 462 miliar untuk menyelesaikan gugatan class-action.

Gugatan tersebut menuduh Google telah melakukan bias rasial, bahwa Google secara tidak proporsional memberikan perlakuan yang lebih baik kepada karyawan berkulit putih dan Asia.

Hal ini dilakukan dengan memberikan gaji yang lebih tinggi dan mempromosikan mereka lebih sering daripada karyawan non-kulit putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus ini diajukan oleh mantan karyawan Google, Ana Cantu, pada tahun 2021. Ia mengatakan bahawa pekerja dari latar belakang Hispanik, Latin, penduduk asli Amerika, dan latar belakang lainnya mendapatkan gaji dan tingkat pekerjaan yang lebih rendah dibandingkan rekan-rekan mereka yang berkulit putih dan Asia.

Penyelesaian kasus ini telah mendapat persetujuan awal dari Hakim Charles Adams dari Pengadilan Tinggi Santa Clara County di California sebagaimana dilansir detikINET dari BBC, Jumat (20/3/2025).

ADVERTISEMENT

Kasus yang diajukan oleh Cantu terhadap Google didasarkan pada dokumen internal yang bocor, yang diduga menunjukkan bahwa karyawan dari beberapa latar belakang etnis melaporkan kompensasi yang lebih rendah untuk pekerjaan yang sama.

Menurut pengacara Cantu, praktik yang mendasarkan gaji awal dan tingkat pekerjaan pada gaji sebelumnya memperkuat kesenjangan historis berdasarkan ras dan etnis.

Gugatan class-action tersebut diajukan untuk mewakili 6.632 orang yang dipekerjakan oleh Google antara 15 Februari 2018 dan 31 Desember 2024, menurut kantor berita Reuters.

Cathy Coble, salah satu pengacara yang mewakili mereka, memuji keberanian para karyawan Google yang beragam dan mereka yang melaporkan sendiri gaji mereka dan membocorkan data tersebut ke media.

"Dugaan ketidakadilan gaji terlalu mudah disembunyikan tanpa adanya tindakan kolektif dari karyawan," tambah Coble.

Namun, meski Google menyetujui untuk membayar kompensasi tersebut, mereka tetap membantah telah melakukan diskriminasi karyawannya.

"Kami telah mencapai sebuah resolusi, namun tetap tidak setuju dengan tuduhan bahwa kami memperlakukan seseorang secara berbeda, dan tetap berkomitmen untuk membayar, mempekerjakan, dan menyetarakan gaji semua karyawan secara adil," kata juru bicara Google kepada BBC.




(jsn/jsn)