Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau agar masyarakat tidak membeli perangkat Set Top Box (STB) mendadak ketika proses migrasi TV analog ke digital dilakukan.
Sebab, bila membeli STB ketika hari H dan itu terjadi secara serempak di suatu daerah, maka perangkat pendukung penangkap siaran TV digital itu bisa menjadi langka.
Sebagai informasi, penghentian siaran TV analog atau dikenal Analog Switch Off (ASO) dibagi ke dalam tiga tahap, di mana ASO Tahap 1 akan dilakukan pada 30 April 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, perangkat STB ini akan membantu masyarakat yang masih memiliki TV analog agar dapat menikmati siaran TV digital.
"Perlu diantisipasi bahwa keluarga yang mampu, maka televisi di rumah masih analog, harus disediakan STB sendiri. Kebiasaan masyarakat kita melakukan di akhir-akhir," ujar Direktur Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika, Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Mulyadi dalam diskusi online, Jumat (18/2/2022).
"Saat pemerintah menyetop siaran TV analog, tidak bisa menerima siaran TV digital, baru dicari STB. Kondisi ini dari pemerintah mencoba dihindari. Pada saat semua orang membeli di waktu bersamaan, kemungkinan besar STB di wilayah tersebut tidak tersedia atau tidak tercukupi," sambungnya.
Untuk itu, pemerintah melalui Kominfo terus melakukan sosialisasi migrasi TV analog ke digital ini, mulai dari menyediakan kanal informasi digital, pemasangan spanduk di daerah terdampak ASO, hingga berkolaborasi dengan penyelenggara mux.
Kominfo menganjurkan agar masyarakat yang mampu untuk membeli STB tersebut, baik secara offline atau online. Dengan demikian, di sisi lain, produsen STB bisa memperkirakan perangkat tersebut di suatu wilayah.
Adapun, bantuan set top box gratis TV digital dari pemerintah dan penyelenggara multipleksing (mux) hanya akan diberikan kepada rumah tangga miskin yang punya TV analog di rumahnya.
Kominfo dan penyelenggara mux telah mengalokasikan sebanyak 6,7 juta STB gratis itu didistribusikan per wilayah yang terdampak penghentian siaran TV analog.
Saksikan juga: Perancang Istana Negara Baru, Tak Mau Dibayar Malah Mau Menyumbang