2.700 Desa/Kelurahan yang Blankspot Bakal Diselimuti 4G
Hide Ads

2.700 Desa/Kelurahan yang Blankspot Bakal Diselimuti 4G

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 29 Jan 2021 17:50 WIB
Menkominfo Johnny G Plate
Foto: Kominfo
Jakarta -

Menggandeng para perusahaan telekomunikasi, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membawa sinyal 4G ke 2.700 desa/kelurahan yang belum tersentuh akses internet.

Diketahui, saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau jaringan 4G dari total 83.218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo menandatangani kontrak payung dengan Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data untuk penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Hari ini proses penandatangan paket satu dan paket dua dari lima paket yang akan dilakukan di seluruh Indonesia. Dengan penandatangan kontrak payung ini aktivitas kerja fisik di lapangan dapat segera dimulai, agar diselesaikan cepat dan lebih awal karena masyarakat telah menanti," tutur Menkominfo Johnny G Plate, Jumat (29/1/2021).

Setelah penandatanganan kontrak ini, Kemitraan Fiberhome - Telkom Infra - Multitrans Data akan membangun BTS 4G di Paket 1 dan Paket 2 selama dua tahun (2021-2022). Kemudian, diteruskan dengan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan terhadap jaringan BTS 4G yang telah dibangun beserta seluruh perangkat dan infrastruktur pendukungnya.

Sebagai informasi, Paket 1 mencakup 1.364 desa dan kelurahan yang terdiri atas 132 desa/kelurahan di Sumatera (Area 1), 456 desa/kelurahan di Nusa Tenggara (Area 2), dan 776 desa/kelurahan di Kalimantan (Area 3). Sedangkan Paket 2 mencakup 1.336 desa dan kelurahan yang terdiri atas 536 desa/kelurahan di Sulawesi (Area 4), dan 800 desa/kelurahan di Maluku (Area 5).

Disampaikan Johnny, infrastruktur digital berupa internet 4G ini menjadi prasyarat dalam memuluskan proses transformasi digital. Koneksi internet dan ketersediaan jaringan telekomunikasi yang baik diharapkan memberi manfaat efek digitalisasi yang dirasakan masyarakat.

"Dalam jangka panjang, hal ini tidak saja dapat mempercepat pulihnya perekonomian Indonesia, namun juga dapat meningkatkan kapasitas perekonomian Indonesia serta menghantar perjalanan bangsa kita menjadi bangsa digital yang berdaya," tuturnya.




(agt/fay)