Presiden Donald Trump sudah memberi restu bagi Microsoft untuk membeli bisnis TikTok di Amerika Serikat. Tapi Trump meminta jatah dari pembelian tersebut agar diberikan ke pemerintah AS.
Hal ini diungkapkan Trump saat berbicara kepada jurnalis pada Senin (3/8) lalu, sehari setelah ia berbicara dengan CEO Microsoft Satya Nadella. Ucapan Trump ini sedikit aneh karena tidak biasa bagi pemerintah AS untuk meminta jatah dari penjualan bisnis swasta.
Trump mengatakan sebagian dari penjualan ini harus masuk ke kantong Kementerian Keuangan AS karena mereka telah membantu mewujudkan perjanjian ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak diketahui apa yang dimaksud Trump dengan jatah yang harus diberikan kepada pemerintah AS. Ia kemudian menyebutkan 'key money' atau uang kunci yang ternyata menurut istilah real estate di New York adalah uang sogokan yang diberikan penyewa kepada pemilik properti.
Gedung Putih pun tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Trump. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan ia tidak tahu bagaimana pemerintah AS akan menerima sebagian dari penjualan TikTok ke perusahaan AS.
"Tidak ada cetak biru khusus di sini," kata Kudlow saat berbicara di Fox Business Network, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (6/8/2020).
"Mungkin presiden berpikir karena Kementerian Keuangan banyak terlibat dalam hal ini, ada banyak opsi di sini. Saya tidak yakin ada konsep spesifik yang akan diikuti ... Soal biaya atau semacamnya, semua itu masih harus dilihat," sambungnya.
Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany saat memberikan briefing kepada media juga tidak memberikan informasi yang lebih rinci karena tidak ingin mendahului Trump. Ia juga mengelak memberikan informasi tentang bagaimana pemerintah AS bisa mendapatkan jatah dari pembelian TikTok.
Ahli juga mengatakan pemerintah AS biasanya tidak memiliki otoritas untuk mengambil jatah dari penjualan bisnis privat. Tapi Trump sepertinya terinspirasi dari pekerjaan lamanya sebagai taipan properti sampai terpikir hal yang tidak biasa ini.
(vmp/fay)