Microsoft berencana menyelesaikan akuisisi bisnis TikTok di Amerika Serikat dalam tiga minggu ke depan, jauh lebih cepat dari tenggat waktu 15 September yang diberikan. Perusahaan yang dipimpin Satya Nadella ini diperkirakan akan membeli TikTok dengan mahar hingga USD 30 miliar atau Rp 436 triliun.
Angka ini merupakan prediksi dari jurnalis dan analis CNBC, David Faber. Dikutip detikINET dari CNBC, Kamis (6/8/2020) Faber mengatakan kedua perusahaan belum menentukan label harga yang pasti, tapi diperkirakan berada di kisaran USD 10-30 miliar.
Faber mengatakan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin terlibat dalam proses negosiasi ini. Jika akuisisi ini berhasil, maka Microsoft telah setuju dengan pemerintah AS untuk membawa kode TikTok dari China ke AS dalam waktu satu tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak banyak perusahaan AS yang memiliki bandwidth yang cukup untuk mengirim data dalam jumlah besar ke dalam sistemnya dalam waktu satu tahun. Apalagi perusahaan yang mampu mengeluarkan miliaran dolar untuk membeli TikTok.
Tapi Microsoft dianggap mampu melakukan keduanya. Microsoft bisa mengirim kode software TikTok yang diperkirakan mencapai 15 juta baris kode, dalam tenggat waktu yang ditentukan.
Seperti diketahui Microsoft pada akhir pekan lalu sudah memastikan sedang berdiskusi dengan ByteDance, yang merupakan induk TikTok. Selain membeli bisnis TikTok di AS, Microsoft juga berencana membeli bisnis TikTok di Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Saat ini Microsoft masih menjadi penawar teratas dan satu-satunya. Apple sempat dikabarkan menjadi salah satu perusahaan yang tertarik membeli TikTok, tapi kabar tersebut langsung dibantah oleh Apple.
Presiden Donald Trump juga sudah menyetujui niat Microsoft untuk membeli TikTok. Tapi Trump juga menagih jatah pemerintah AS atas pembelian TikTok oleh Microsoft. Jika tidak, maka Trump akan melarang aplikasi video itu beroperasi di AS pada 15 September.
(vmp/fay)