Ancaman penipuan digital di Indonesia makin mengkhawatirkan. Berdasarkan hasil riset terbaru Global Anti Scam Alliance (GASA) menunjukkan dua dari tiga orang dewasa di Indonesia mengalami paparan penipuan dalam setahun terakhir, dengan total kerugian mencapai Rp 49 triliun atau rata-rata Rp 1,7 juta per orang.
Data tersebut diungkap dalam laporan "State of Scams in Indonesia 2025", yang diluncurkan GASA bersama Mastercard dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
"Setiap kasus penipuan di Indonesia memiliki wajah manusia di baliknya-orang tua yang kehilangan tabungan, mahasiswa yang takut melaporkan kejahatan, atau pelaku UMKM yang tidak bisa bangkit kembali. Penipuan tidak hanya mengambil uang, tetapi juga kepercayaan antar manusia," ujar Brian D. Hanley, GASA APAC Director di Kantor Google Indonesia, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil harus bersatu untuk membangun kembali kepercayaan digital bersama," ucapnya menambahkan.
Laporan GASA ini mengungkap 66%orang dewasa di Indonesia mengalami penipuan digital dalam 12 bulan terakhir, dan 35% di antaranya benar-benar menjadi korban. Sekitar 14% mengalami kerugian finansial, sementara saluran paling sering digunakan pelaku adalah pesan instan dan SMS.
Sebanyak 34% responden menilai lembaga publik, terutama pemerintah, memiliki tanggung jawab utama dalam melindungi masyarakat dari ancaman penipuan digital.
Sementara itu, Ketua GASA Indonesia Chapter sekaligus Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Reski Damayanti, menyebut penipuan digital kini menjadi tantangan serius bagi kepercayaan publik.
"Penipuan digital telah merugikan masyarakat di seluruh Indonesia-mengikis kepercayaan, menguras keuangan, dan mengancam keamanan konsumen sehari-hari," kata Reski.
Ia menambahkan untuk melindungi publik dan memulihkan kepercayaan, Indonesia perlu memperkuat sistem pencegahan penipuan dengan teknologi canggih seperti AI, didukung kemitraan kuat dan regulasi yang jelas.
"GASA Indonesia dan para anggotanya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan digital yang aman, inklusif, dan terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia-melalui kolaborasi, inovasi, dan tanggung jawab bersama," tuturnya.
Wakil Ketua GASA Indonesia Chapter sekaligus Country Manager Mastercard Indonesia, Aileen Goh, mengatakan perlunya aksi kolektif lintas industri untuk menjaga kepercayaan publik terhadap ekonomi digital.
"Indonesia berada di garis depan transformasi digital yang membuka peluang baru bagi jutaan masyarakat. Namun, seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital, ancaman penipuan juga meningkat dan menjadi risiko sistemik yang memengaruhi konsumen, bisnis, dan institusi," ujarnya.
|  Brian D. Hanley, GASA APAC Director di Kantor Google Indonesia Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET | 
Rekomendasi GASA untuk Lawan Penipuan Digital
Dalam laporan State of Scams in Indonesia 2025 ini juga menghadirkan 10 rekomendasi utama dalam tiga fokus tindakan, di antaranya:
1. Memberdayakan konsumen melalui edukasi berkelanjutan dan dukungan bagi korban.
 2. Mewujudkan internet lebih aman dengan pemblokiran penipuan di tingkat jaringan serta pelacakan transaksi lintas platform.
 3. Memperkuat kerja sama lintas sektor melalui pembentukan pusat anti-penipuan nasional dan kolaborasi global penegakan hukum.
Rekomendasi ini akan menjadi panduan misi GASA Indonesia Chapter untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada peningkatan kepercayaan digital nasional dan ketahanan siber kolektif.
Survei ini dilakukan secara daring terhadap 1.000 responden berusia 18 tahun ke atas di seluruh Indonesia antara 26 Februari hingga 14 Maret 2025. Penelitian ini meneliti tingkat paparan terhadap penipuan, jumlah korban, serta persepsi publik mengenai tanggung jawab lembaga dalam pencegahan penipuan digital.
(agt/fay)








































.webp)













 
             
             
                             
                             
                             
                             
                             
                             
                            