Umrah digital adalah platform khusus yang dibangun dengan kerja sama antara Arab Saudi dengan startup nasional Indonesia. Tujuannya untuk memberi pengalaman beribadah yang lebih efisien dari segi biaya maupun waktu bagi para calon jamaah melalui pemanfaatan teknologi digital dengan end-to-end solution. Dua startup unicorn yakni Tokopedia dan Traveloka didaulat dalam program ini.
Platform ini akan membantu jamaah untuk memproses semua keperluan persiapan umrahnya secara digital dan terintegrasi di satu platform termasuk menyeleksi biro travel yang kredibel, terpercaya, dengan biaya yang transparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dilakukan dengan pertimbangan mendasar bahwa jumlah jamaah haji dan umrah asal Indonesia di Arab Saudi sangat besar. Pada tahun 2017, jamaah umrah di Indonesia mencapai 875.958 atau terbesar ketiga dari jumlah total jamaah umrah di dunia.
Dengan jumlah jamaah yang besar, Indonesia justru mengalami permasalahan penyelenggaraan umrah oleh biro travel umroh. Permasalahan ini bermula dari munculnya penyelewengan dana umrah oleh First Travel yang diduga menipu 58.000 jamaah umroh. Setelahnya, kasus serupa bermunculan di bisnis ibadah haji dan umrah yang melibatkan travel lain di antaranya Hanien Tours, Abou Tours, dan PT Solusi Balad Lumampah (SBL).
Umrah Digital Enterprise, atau Startup Umrah, yang dirancang untuk membantu para jamaah asal Indonesia dalam mendapatkan harga terbaik dan kesempatan yang lebih besar kepada seluruh masyarakat Indonesia yang ingin menunaikan ibadah Umrah, karena program ini juga mencakup aspek financing. Hal ini tentu akan menekan angka jamaah Indonesia yang gagal berangkat ke Tanah Suci.
Kolaborasi Indonesia-Arab Saudi dalam mewujudkan Startup Umrah ini akan membahas beberapa hal mulai dari bentuk kerjasama dan model investasi, rencana pengembangan produk/ layanan untuk solusi umrah, sampai membuka kemungkinan adanya pemberdayaan, pengembangan dan keterlibatan di sektor UKM.
Lantas apa beda konkret dengan umrah biasa melalui biro travel haji dan umrah yang sudah eksis?
"Proses baru di Indonesia. Pengurusan visa melalui aplikasi tanpa perlu ke kedutaan Arab Saudi atau Konsolat Jenderal Arab Saudi. Tools dan bisnis di satu aplikasi unicorn ini jadi pasti akan banyak benefit," kata Menkominfo Rudiantara usai penandatanganan MoU kolaborasi digital Indonesia-Arab Saudi di Riyadh, Kamis (4/7/2019).
![]() |
(van/krs)