Pastor Kecanduan Game Candy Crush, Curi Dana Gereja Rp 648 Juta
Hide Ads

Pastor Kecanduan Game Candy Crush, Curi Dana Gereja Rp 648 Juta

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 03 Mei 2024 12:00 WIB
Candy Crush Saga
Seorang pastor ketahuan menggunakan kartu kredit gereja untuk mendanai kecanduannya dengan game online salah satunya Candy Crush. Foto: istimewa
Jakarta -

Seorang pastor ketahuan menggunakan kartu kredit Gereja St. Thomas More untuk mendanai kecanduannya dengan game online seperti Candy Crush dan Mario Kart. Total, pengeluarannya mencapai lebih dari USD 40.000 atau sekitar Rp 648 jutaan.

Pastor itu bernama Lawrence Kozak (51). Akibat perbuatannya, dia dicopot dari jabatan pada 2022 serta diberikan cuti administratif oleh Keuskupan Agung Philadelphia. Tak hanya itu, pada 25 April 2024, jaksa penuntut di Chester County, Pennsylvania menangkap dan mendakwanya atas pencurian dan pelanggaran lainnya dalam kurun waktu tiga tahun.

Awalnya, akuntan di St. Thomas More menyadari banyak sekali transaksi Apple menggunakan kartu kredit gereja ketika dia sedang meninjau keuangan di 2022. Diketahui, Apple ID yang digunakan terdaftar atas nama Kozak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Philadephia Inquirer, detektif kemudian menelusuri catatan keuangan dan menemukan lagi akun Amazon milik Kozak yang tertaut dengan kartu kredit jemaat gereja. Di sana, dia kedapatan membeli tas backpack, tablet Amazon Fire, hingga perlengkapan kimia anak-anak, diduga untuk anak baptisnya.

Ketika diinterograsi polisi, Kozak mengungkap dia sedang berjuang melawan kecanduannya terhadap game dan pengeluaran dalam game. Saat ini, dia tengah mencari terapi untuk mengatasi masalahnya tersebut. Kozak mengaku bahwa pengeluarannya di game bukan untuk berjudi atau gacha, melainkan untuk membantunya naik level.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Kozak mengatakan tidak sengaja menggunakan kartu kredit gereja untuk pengeluaran pribadinya. Dia mengatakan pembelanjaannya yang tidak disengaja itu diakibatkan kurangnya perhatian pada detail. Tentu, detektif menyebut alasannya tidak masuk akal.

Setelah huru-hara itu, Kozak ternyata telah mengirimkan cek sebesar USD 8.000 yang diberi label 'penggantian biaya jemaat' kepada penggantinya di St. Thomas More setelah dia dicopot dari jabatannya sebagai pemimpin gereja.

Dalam sebuah catatan yang disertakan, Kozak meminta maaf kepada pastor tersebut dan mengatakan bahwa dia menyesal telah 'melakukan kesalahan ini' dan telah membayar kembali uang hutangnya kepada gereja.




(ask/ask)