Kabar duka melanda industri game Indonesia. Kreator game Coffee Talk Mohammad Fahmi Hasni tutup usia.
Kabar tersebut disampaikan pihak keluarga melalui akun Twitter milik Fahmi, @fahmitsu. Tidak diungkap apa yang menjadi penyebab meninggalnya fahmi.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun telah meninggal adik saya fahmi, mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar2nya jika ada urusan atau hutang yang belum diselesaikan bisa menghubungi kami pihak keluarga," tulis pihak keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahmi Hasni dikenal sebagai sosok inspiratif. Kiprahnya mampu mampu membawa harum nama bangsa di kancah internasional.
Game besutannya, Coffee Talk, tidak hanya mendapat review positif dari gamer seluruh dunia. Laman The Guardian memasukkan Coffee Talk sebagai game terbaik 2020.
Bahkan game tersebut diganjar penghargaan Grand Jury Award di SEA Game Award pada November 2021. Sedikit informasi Grand Jury Award merupakan salah satu kategori paling bergengsi di ajang tersebut.
Kiprah Fahmi sendiri di dunia game dimulai sejak 2011 sebagai programer di Gameloft. Dia pun tercatat pernah penjadi jurnalis di Tech In Asia.
Pria 32 tahun ini sempat mendirikan studio indie Pikelnesia dan menelurkan What Comes After dan Afterlove EP. Dia pun pernah bergabung di Toge Production.
![]() |
Di sanalah dia kemudian membesut game Coffee Talk. Game ini mengisahkan seorang barista yang bekerja di sebuah kedai kopi yang menerima beragam jenis pelanggan, mulai dari manusia hingga makhluk fantasi.
Dalam game ini pemain akan berperan sebagai barista. Tidak hanya bertugas menyediakan minuman, dia pun harus mendengarkan curhatan dari pelanggannya. Kesuksesan Coffee Talk membuat Toge Production menyiapkan sekuelnya berjudul Coffee Talk Episode 2.
Kepergian Fahmi menimbulkan duka bagi para pelaku industri game Tanah Air dan penggemarnya. Ungkapan belasungkawa membanjiri akun media sosialnya.
Selamat jalan Fahmi Hasni, terima kasih atas karyamu.
(afr/afr)