Co-founder Reddit Alexis Ohanian jadi tokoh teknologi terbaru yang menggaungkan potensi game play-to-earn yang mengandalkan kripto. Ia memperkirakan dalam lima tahun ke depan orang-orang hanya akan memainkan game play-to-earn.
"90% orang-orang tidak akan memainkan game kecuali waktu mereka benar-benar dihargai," kata Ohanian dalam wawancara di podcast Where It Happens, seperti dikutip dari Gamespot, Rabu (19/1/2022).
"Dalam lima tahun, kalian akan benar-benar menghargai waktu dengan benar, dan alih-alih dimanfaatkan untuk iklan, atau ditipu hingga berdolar-dolar untuk membeli palu konyol yang tidak benar-benar jadi milik kalian, kalian akan bermain di game on-chain yang sama menyenangkannya, tapi kalian akan mendapatkan value dan kalian akan jadi yang memanen," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Game play-to-earn biasanya menggunakan token kripto, bukan mata uang in-game pada umumnya. Artinya gamer bisa menukarkan apa yang mereka raup di game dengan mata uang asli di dunia nyata.
Salah satu game play-to-earn yang populer saat ini adalah Axie Infinity. Game besutan Sky Mavis ini sekilas mirip seperti Pokemon Go, di mana pemain bisa membeli binatang peliharaan bernama Axies dan dijual untuk mendapatkan mata uang kripto RONIN.
Gamer juga bisa bertukar aset di dalam game dalam bentuk NFT. Saat ini kebanyakan pemain Axie Infinity berasal dari Filipina dan pada tahun 2021 game ini jadi sumber pendapatan banyak warga Filipina.
Tapi sistem ekonomi di dalam game Axie Infinity sudah menemukan beberapa masalah. Laporan Business Insider mengklaim keuntungan yang didapatkan gamer dari game ini perlahan mulai berkurang karena gamer memilih untuk mencairkan uangnya ketimbang menghabiskannya di dalam game.
Untuk memainkan game ini juga dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Gamer harus membeli minimal tiga binatang peliharaan untuk berpartisipasi yang harganya masing-masing USD 100, jadi gamer harus mengeluarkan USD 300 hanya untuk mulai main game.
Selain Ohanian, beberapa petinggi industri game juga pernah mengungkap ketertarikannya dengan konsep game play-to-earn. Beberapa di antaranya adalah CEO Take Two Strauss Zelnick, CEO EA Andrew Wilson, dan CEO Square Enix Yosuke Matsuda.
(vmp/fay)