Bulan Februari mendatang akan ada sebuah game menarik bernama Duckie Land, di mana pemainnya bisa bertani secara virtual dan menjual, membeli, atau menyewakan asetnya menggunakan NFT.
Duckie Land akan dapat dimainkan pada bulan Februari ini di perangkat komputer atau PC lewat situs resminya. Kemudian nantinya game berbasis blockchain ini juga akan tersedia di ponsel, baik Android maupun iOS.
Game ini berkonsep play-to-earn, sehingga pemain Duckie Land bisa mendapatkan rewards dalam bentuk aset kripto dan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan baru nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk dukungan untuk kedua industri tersebut, Tokocrypto, mengumumkan kemitraan strategis dengan developer game berbasis teknologi blockchain, Duckie Land.
Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto, mengatakan Duckie Land menjadi salah satu developer game lokal yang punya visi dan misi yang sejalan dengan Tokocrypto. Menurutnya, saat ini Indonesia memiliki potensi yang besar dalam perkembangan industri gaming, maka dari itu bisa menjadi cara yang terbaik untuk melakukan literasi mengenai pemanfaatan teknologi blockchain kepada masyarakat secara luas.
"Kami senang bisa terlibat dalam proses pengembangan game berbasis teknologi blockchain Duckie Land. Langkah ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk menghadirkan beragam inovasi guna mendukung ekosistem blockchain dan aset kripto di Indonesia, maupun global," jelasnya dalam keterangan yang diterima detikINET.
Febrian Pottanobu, CEO Duckie Land, mengapresiasi kemitraan dengan Tokocrypto dalam rangka bekerja sama untuk pengembangan game berbasis teknologi blockchain. Kolaborasi ini bisa mengambil manfaat dari pertumbuhan industri blockhcain gaming dan memberikan pengetahuan atas manfaatnya untuk developer, gamers, dan masyarakat.
"Industri blockchain gaming masih sangat muda dan memiliki potensi untuk terus tumbuh. Diharapkan kolaborasi dengan Tokocrypto bisa membuat Duckie Land menjadi salah satu game lokal yang terdepan dalam pemanfaatan teknologi blockchain yang berdampak luas tidak hanya developer dan gamers, namun juga masyarakat," tutupnya.
(asj/asj)