Jakarta -
Minggu ini adalah minggunya Ghozali Everyday. Dia meraup untung besar dari jualan foto selfie NFT. Inilah fakta-fakta pentingnya.
Salah satu berita populer pekan ini adalah fenomena Ghozali Everyday yang mendadak kaya dari jualan foto selfie dalam bentuk NFT. Dihimpun detikINET, Minggu (16/1/2022) inilah 7 fakta penting soal Ghozali Everyday:
1. Berhasil jual foto selfie NFT senilai Rp 12,6 miliar di OpenSea
Akun Ghozali Everyday menghebohkan media sosial Tanah Air. Ghozali menjual foto dirinya di OpenSea sebagai Non Fungible Token (NFT). Item yang dijajakan merupakan koleksi foto selfienya yang diambil tiap hari sejak usia 18 hingga 22 tahun, dalam rentang tahun 2017 hingga 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, setiap fotonya dihargai 0,001 ETH atau kisaran Rp 48 ribu. Total ada 933 foto yang ditawarkan. Tak dia duga banyak yang meminatinya.
Ghozali Everyday berhasil menembus 30 besar peringkat volume perdagangan 24 jam OpenSea dengan peningkatan 54.764,77%. Kemudian, koleksi NFT Ghozali Everyday termurah dijual seharga 0,28 ETH atau kisaran Rp 13,5 juta.
Dengan total 933 koleksi, maka bisnis NFT milik Ghozali bernilai hampir Rp 12,6 miliar. Indonesia pun geger!
2. Dibeli Chef Arnold dan Reza Arap
Sejumlah selebriti ikut membeli foto selfie NFT Ghozali. Salah satunya adalah Chef Arnold Purnomo. Ia membeli hampir 30 NFT Ghozali yang dijual lewat marketplace OpenSea. Saat dibeli oleh Chef Arnold, harga yang di-set oleh Ghozali untuk karyanya adalah 0,001 Ethereum atau sekitar Rp 47 ribuan.
Saat membeli NFT Ghozali, Chef Arnold berharap uang itu bisa digunakan untuk membantunya menyelesaikan skripsi. Bahkan juri Master Chef Indonesia itu juga menawarkan bantuannya untuk mengembangkan bisnis NFT Ghozali.
Selain Chef Arnold, Reza Arap adalah salah satu kolektor yang turut membelinya. Dalam akun Instagram, Reza Arap mengatakan baru saja membeli NFT Ghozali Everyday senilai 1.300 USD atau sekitar Rp 18,6 juta.
Setelah Reza Arap membelinya, dia pun menjadikannya foto profil. Anggota Weird Genius itu menanggapi karya seni Ghozali yang viral.
Halaman selanjutnya: Hasil ikhtiar 5 tahun >>>
Simak Video 'Rencana Masa Depan Ghozali Usai Raup Cuan dari NFT':
[Gambas:Video 20detik]
3. Ikhtiar foto selfie 5 tahun
Ghozali akhirnya bisa dijumpai detikINET di kampusnya. Nama lengkapnya adalah Sultan Gustaf Al Ghozali (22), mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Komputer Prodi Animasi D-4 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Rupanya, ia mengambil foto selfie selama 5 tahun untuk ia jadikan video timelapse perubahan dirinya sejak lulus dari SMK 5 Semarang tahun 2017 lalu. Dia mengaku kaget karena fotonya laku bahkan viral.
"Aslinya tuh saya foto setiap hari buat animasi timelapse. Setelah lima tahun jadi video gitu. Tujuannya itu. Sudah dibuat kemudian sekalian upload di NFT kali aja lucu," ujarnya.
Ghozali baru mendalami NFT sekitar dua bulan lalu dan mengunggah fotonya pada akhir Desember. Saat itu ia hanya berpikir untuk lucu-lucuan menjual foto selfie karena karya di NFT banyak berupa gambar 3D atau 2D yang menarik menurutnya.
4. Ghozali dikenal kreatif dan unik
Kesuksesan Ghozali menjual foto selfie NFT di OpenSea dan mendapat miliaran rupiah, ternyata tidak mengagetkan teman dan dosennya. Ghozali dikenal kreatif dan unik.
Salah satu temannya bernama Muhamad Amir Koirudin. Dia bilang Ghozali sempat mengatakan pada teman-temannya soal foto selfie dirinya. Ketika Ghozali viral, teman-temannya masih sempat menggodanya karena mengunggah ke OpenSea awalnya hanya iseng.
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Guruh Fajar Shidik juga mengatakan Ghozali merupakan mahasiswa yang kreatif. Dia juga mendapatkan beasiswa di Udinus sejak semester 3.
"Dia itu punya jiwa petarung, beberapa kali ikut kompetisi tingkat internasional, menang dua kali," imbuh Kaprodi Animasi Udinus, Khafiizh Hastuti.
5. Mau terus foto selfie sampai wisuda
Sudah ada 932 foto yang dibuat oleh pemilik akun OpenSea Ghozali Everyday itu. Dia berencana akan terus berfoto selfie sampai dia lulus kuliah.
"Tahun ini pingin tetap lanjut, ini saya kan semester 7 semoga saja lulus tahun ini kayanya bakal keren kan soalnya awal foto lulus SMK terus di akhirnya bakal lulus kuliah pake toga wisuda. Biar ada awal sama endingnya," kata Ghozali.
Halaman selanjutnya: Diminta bayar pajak >>>
6. Cuan Rp 1,5 miliar dan rencana ke depan
Untuk diketahui koleksi NFT Ghozali Everyday termurah dijual seharga 0,28 ETH atau kisaran Rp 13,5 juta. Dengan total 932 koleksi, maka bisnis NFT milik Ghozali bernilai hampir Rp 12,6 miliar.
"Itu nilai dari keseluruhan yang beli itu ada yang bilang sampe Rp 12 M. Tapi misal ada yang beli Rp 20 juta saya dapet 10% begitu terus. Pendapatan total sekitar Rp 1,5 M," ujar Ghozali.
Uang itu bukan untuk foya-foya tapi akan dia investasikan. Selain itu dia juga bercita-cita punya video animasi. Cita-citanya itu memang berhubungan dengan studinya di Udinus. Ghozali kini tercatat sebagai mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Komputer Prodi Animasi D-4 Udinus.
7. Dicolek DJP dan siap bayar pajak
Sultan Ghozali yang untung besar dari jual foto selfie NFT langsung dicolek Ditjen Pajak di Twitter. DJP bilang, "Congratulations, Ghozali! Here is a link where you can register your TIN: https://pajak.go.id/id."
Usai dicolek DJP, Ghozali pun membalas. Dia mengatakan siap membayar pajak.
"Ini merupakan pembayaran pajak pertama dalam hidup saya. Tentu saya akan membayarnya, karena saya adalah warga negara Indonesia yang baik," tulis Ghozali.
Nah, tweet dari DJP ini jadi pertanyaan netizen di Twitter. Penghasilan senilai Rp 1,5 miliar dari Ghozali ini dalam mata uang kripto Ether (ETH) dari sistem Ethereum. Bagaimana dipajakinya?
"Hai, Kak. Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun," kata @kring_pajak menjawab netizen.
Namun dalam wawancara terpisah, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kementerian Keuangan Neilmaldrin Noor menerangkan bahwa pemerintah belum mengenakan pajak secara khusus terhadap transaksi NFT maupun kripto.
"Sampai dengan saat ini, transaksi NFT maupun kripto masih dalam pembahasan pemerintah. Pemerintah belum mengenakan pajak secara khusus terhadap transaksi digital tersebut," kata Neil melalui pesan singkat kepada detikcom.
*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.