Digugat Pelecehan Seks, Presiden Blizzard Entertainment Resign
Hide Ads

Digugat Pelecehan Seks, Presiden Blizzard Entertainment Resign

Panji Saputro - detikInet
Kamis, 05 Agu 2021 09:50 WIB
Tuduhan Pelecehan Seksual di Activision Blizzard Semakin Parah
President Blizzard Entertainment Keluar Setelah Gugatan Pelecehan Seksual (Foto: Screenshot Youtube Blizzard Entertainment)
Jakarta -

J. Allen Brack, Presiden Blizzard Entertainment, akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Hal ini didorong oleh gugatan terkait pelecehan seksual yang menyeret namanya belakangan ini.

Kepergiannya diumumkan melalui sebuah artikel di blog Blizzard, yang menyampaikan bahwa Jen Oneal, mantan pemimpin Vicarious Visions dan Mike Ybarra Mike, mantan eksekutif Xbox, menggantikan peran penting sebagai pemimpin Blizzard ke depannya, dikutip detikINET dari situs Blizzard, Kamis (4/8/2021).

Keduanya berkomitmen, untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan paling ramah bagi wanita atau latar belakang apa pun. Hal ini dilakukan, guna menegakkan dan memperkuat nilai-nilai dari perusahaan dan membangun kembali kepercayaan penggemar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jean dan Mike dikabarkan, memiliki pengalaman di industri game lebih dari tiga dekade. Mereka berdua, akan berbagi tanggung jawab atas pengembangan game dan operasi Blizzard Entertainment.

"Saya yakin, Jen Oneal dan Mike Ybarra akan memberikan kepemimpinan yang dibutuhkan Blizzard, untuk mewujudkan potensi penuhnya dan akan mempercepat laju perubahan," tulis Brack.

ADVERTISEMENT

Brack sendiri, mengambil alih posisi tinggi di Blizzard sejak tahun 2018. Sebelumnya, ia memimpin pengembangan game populer, yakni World of Warcraft.

Di mana dalam tim tersebut, memasukkan satu-satunya orang, yakni Alex Afrasiabi, yang secara khusus disebutkan dalam gugatan California Department of Fair Employment and Housing (DFEH), terkait pelecahan seksual.

CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick, pun meminta maaf mengenai diskriminasi berbasis gender, pelecehan seksual dan masalah lainnya. Karena ia dan tim tidak memberikan empati dan pengertian yang tepat.

Ia menjanjikan tindakan cepat dan perubahan yang baik dalam jangka panjang, di Activision Blizzard. Ini dimulai dengan peninjauan kebijakan, prosedur perusahaan dan mengedepankan suasana tempat kerja yang saling menghormati dan inklusif.




(hps/afr)