Electronic Arts (EA) baru saja mengumumkan pendapatan fiskal 2021. Raksasa game asal Redwood City, California berhasil meraup pendapatan bersih hingga USD 5,63 miliar atau sekitar Rp 80,4 triliun.
Hanya saja angka tersebut sedikit menurun dari sebelumnya. Pada tahun fiskal 2020, EA mencatat pendapatan bersih mencapai USD 6,19 miliar (sekitar Rp 88,4 triliun), dikutip detikINET dari Technology Shout, Rabu (2/6/2021).
Dalam pengumumannya, EA menyebut dua game yang berkontribusi besar dalam pemasukan mereka pada tahun fiskal 2021 ini. Game tersbut adalah Apex Legends dan FIFA 21
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total pendapatan bersih tersebut, sebesar USD 4,6 miliar (sekitar Rp 65,7 triliun) berasal dari layanan berbayar yang mereka ciptakan. Layanan ini mengacu pada transaksi mikro atau lebih dikenal microtransactions di dalam game dan pendapatan dari berlangganan EA Play.
Salah satu model bisnis microtransactions di dalam game yakni mode electronic arts yang disematkan mereka pada FIFA 21, Madden NFL 21 dan NHL 21. Konsep bisnis yang mereka gunakan tersebut, berhasil mendorong nilai pendapatan bersih hingga USD 1,62 miliar (sekitar Rp 23,1 triliun).
Jumlah tersebut jelas meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti pada awal kemunculannya tahun 2015, pendapatan bersih yang didapatkan dari Ultimate Team yaitu USD 587 juta (Rp 8,3 triliun).
Kemudian pada tahun 2016 hingga USD 660 juta (sekitar Rp 9,4 triliun). Angka tersebut terus meningkat hingga tahun 2020 menyentuh USD 1,49 miliar (sekitar Rp 21,2 triliun) dan yang terbaru pada 2021 hingga USD 1,62 miliar (sekitar Rp 23,1 triliun).
Sedikit informasi, mode Ultimate Team memang tersedia di beberapa judul game dengan genre olahraga milik EA. Ini memungkinkan pemain untuk membuat tim mereka sendiri dengan menggunakan karakter favorit.
Untuk mengamankan pemain favorit mereka, pemain harus membelinya dengan mata uang di dalam game. Selain itu, pemain juga bisa membeli loot box dengan uang sungguhan.
(hps/afr)