PUBG VS Free Fire, Sebenarnya Keren yang Mana?
Hide Ads

PUBG VS Free Fire, Sebenarnya Keren yang Mana?

Irna Gayatri - Content Writer RRQ - detikInet
Jumat, 15 Jan 2021 20:21 WIB
Free Fire
Free Fire (Foto: Garena Free Fire)
Jakarta -

Di Indonesia ada dua game battle royale yang berhasil mendominasi, PUBG Mobile dan Free Fire. Ada beberapa alasan kenapa keduanya digandrungi.

Meskipun punya genre yang sama, kedua game ini punya nilai tersendiri bagi para penggemarnya. Dua-duanya pasti memiliki nilai plus. Tapi apa yang membuat mereka begitu tertarik?

1. Penghadiran beragam konten yang membangun jiwa kompetitif

Baik Free Fire atau PUBG Mobile, kedua permainan ini mengusung tema kompetitif. Pada hakikatnya, di game battle royale siapa yang terkuat adalah yang berhasil bertahan sampai akhir. Tentunya, dalam proses menuju kemenangan ada pesaing yang harus kalian kalahkan terlebih dahulu. Di sinilah letak keseruan bermain game kompetitif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adrenalin yang terpacu kala harus berhadapan dengan musuh demi bertahan hidup jadi daya tarik tersendiri bagi para pemain. Apalagi, di dalamnya terdapat beragam senjata yang membuat permainan semakin menegangkan. Belum lagi si pemain harus mengasah kemampuan akurasi menembak mereka guna menjadi yang terbaik di pertandingan.

Dari dua aspek ini pemain sudah mendapatkan banyak suntikan emosional untuk mendalami game. Ketika pemain mencapai tahap ini, artinya Tencent Games atau Garena Indonesia telah berhasil menarik perhatian gamer. Lewat konten-konten yang dihadirkan, dua judul ini cukup difavoritkan untuk digemari atau ditekuni.

ADVERTISEMENT

2. Ejekan grafik tidak menghentikan pemain Free Fire untuk tetap setia

Free FireFree Fire Foto: Garena

Di kalangan komunitas kedua game, sempat ada adu cemoohan soal grafik. Free Fire jadi bahan ejekan karena tampilan grafis di dalamnya tidak HD atau maksimal. Lontaran game 8bit pun sempat meramaikan media sosial yang ditujukan kepada game Free Fire. Berbeda dengan PUBG Mobile yang lebih dulu menghadirkan tampilan grafis jempolan.

Akan tetapi, kekurangan aspek grafis tidak membuat para pemain Free Fire kehilangan loyalitasnya. Dilansir laporan dari SEA Limited, pengguna aktif per hari game ini mencapai angka 100 juta orang! Hebatnya angka ini adalah peningkatan signifikan dari tahun 2019 yang baru mencapai 80 juta. Dari data ini kita bisa mengatakan bahwa, para pemain Free Fire tidak butuh game grafis yang bagus, namun mementingkan unsur keseruan yang dihadirkan di dalamnya.

Berbeda dengan PUBG Mobile yang jumlah pemain aktifnya hanya mencapai angka 50 juta orang. Bahkan, yang dihina justru lebih banyak daripada pemain yang menghina. Ada kemungkinan melonjaknya jumlah pemain per hari dari keramahan Free Fire terhadap handphone 'kentang'. Meskipun bermain di gadget spec low kalian tetap bisa mendapatkan keseruan dari konten yang ada di alam game. Oleh karenanya kalian tidak butuh gawai yang mahal dengan spesifikasi tinggi.

3. Nilai prestisius scene esports kedua game terlampau berbeda

PUBG MobilePUBG Mobile Foto: Dok. PUBG Mobile

Masuk ke ranah esports, PUBG Mobile harus diakui bahwa punya nilai prestisius yang lebih tinggi dari Free Fire. Sejauh ini, Indonesia bisa mendominasi turnamen-turnamen internasional lewat tim Bigetron Red Aliens. Keberadaan tim ini memberikan dampak besar bagi ketertarikan publik untuk memainkan game besutan Tencent Games tersebut.

Setiap kali tampil, Bigetron Red Aliens selalu bisa merajai klasemen bahkan menjadi juara di berbagai ajang internasional. Momen puncaknya adalah ketika tim ini berhasil menjuarai PMCO Fall Split Global Final 2019 di Malaysia. 16 tim terbaik yang tersebar dari beberapa regional dunia berhasil dikalahkan oleh Bigetron Red Aliens.

Dari sini, citra tim pun semakin tinggi di kalangan publik maupun atlet profesional. Bahkan, sampai ada turnamen yang menjadikan mereka sebagai 'raja terakhir', yaitu Dunia Games League 2020. Nilai prestisius yang dihadirkan melalui satu tim ini berhasil menutup betapa kompetitifnya scene esports PUBG Mobile.

Sementara itu, di Free Fire, tim-tim yang kuat seakan terbagi rata. Tidak ada yang terlalu menonjol layaknya Bigetron Red Aliens. Kurangnya prestasi di kancah internasional sepertinya juga menjadi penyebab bahwa scene esports di Free Fire kurang berkesan di kalangan para pencinta esports Tanah Air.

Halaman selanjutnya: kolaborasi selebriti dan kesulitan in game...

4. Langkah kolaborasi dengan publik figur jadi magnet kuat

Ilustrasi Free FireDJ Alok (Foto: Free Fire/RRQ)

Ketenaran dua judul ini semakin melonjak kala sang pengembang menggaet beberapa figur terkenal ke dalam game. Contohnya Free Fire yang baru saja berkolaborasi dengan Christiano Ronaldo sebagai Brand Ambassador. Tidak sampai di situ, CR7 juga menjadi karakter in-game bernama Chrono.

Sebelumnya, aktor Indonesia yang telah berkarier di luar negeri Joe Taslim menjadi wajah dari Indonesia pertama di dalam game. Karakter Jota bisa dimainkan oleh seluruh penggemar Free Fire di seluruh berbagai belahan dunia. Langkah pintar ini tentu sangat berpotensi untuk mendongkrak popularitas game di mata para pemain.

Sayangnya, PUBG Mobile belum mengambil langkah serupa. Tencent Games hanya sebatas menyediakan 'pemanis' di dalam game. Contohnya, hadirnya girl band asal Korea seperti Blackpink. Di dalam game, hanya ada lagu mereka yang dimainkan ketika para pemain berada di waiting point. Kolaborasi ini lebih mirip game Fortnite yang bekerja sama dengan DJ Marshmello.

Keberadaan figur-figur ini di dalam game bisa menjadi penyebab mengapa user daily Free Fire begitu membludak. Soalnya, siapa yang tidak tertarik untuk memainkan karakter-karakter yang terinspirasi dari tokoh terkenal di dunia nyata?

5. Takaran kesulitan In-game jadi faktor utama pilihan tiap pemain

PUBG Mobile LitePUBG Mobile Lite Foto: PUBG Mobile

Mengingat kedua judul game ini punya genre yang sama, kita tidak bisa berbicara soal selera. Artinya ketertarikan para pemain jauh lebih dalam lagi dan bisa ditebak soal utility. Fitur auto aim di dalam kedua game jauh berbeda. Banyak yang merasa akurasi tembakan di game Free Fire jauh lebih mudah sehingga minim tantangan.

Di PUBG Mobile, recoil tiap senjata punya tingkatan yang berbeda. Jadi, kalian perlu menyesuaikan sensivity dengan mekanisme gameplay. Belum lagi adanya tambahan gyroscope yang membuat proses penguasaan game semakin variatif.

Kemungkinan bagi 100 juta pemain Free Fire lebih memilih game yang tidak terlalu menyulitkan mereka. Sehingga pemilihan game yang lebih mudah jadi faktor utama. Sedangkan bagi 50 juta pemain aktif PUBG Mobile, proses yang pelik nan keras untuk menguasai game jadi tantangan tersendiri.

*Artikel ini merupakan kerja sama antara detikINET dengan Team RRQ.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Apresiasi PBESI Atas Prestasi Esports Free Fire Indonesia di Kancah Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fay)
Berita Terkait