CEO TikTok Temui Donald Trump Jelang Pemblokiran di AS
Hide Ads

CEO TikTok Temui Donald Trump Jelang Pemblokiran di AS

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 17 Des 2024 20:00 WIB
WASHINGTON, DC - MARCH 23: TikTok CEO Shou Zi Chew takes questions from Rep. Kat Cammack (R-FL) before the House Energy and Commerce Committee in the Rayburn House Office Building on Capitol Hill on March 23, 2023 in Washington, DC. The hearing was a rare opportunity for lawmakers to question the leader of the short-form social media video app about the companys relationship with its Chinese owner, ByteDance, and how they handle users sensitive personal data. Some local, state, and federal government agencies have been banning the use of TikTok by employees, citing concerns about national security. (Photo by Chip Somodevilla/Getty Images)
CEO TikTok Temui Donald Trump Jelang Pemblokiran di AS Foto: Getty Images/Chip Somodevilla
Jakarta -

CEO TikTok Shou Zi Chew jadi bos teknologi kesekian yang menemui Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. Kunjungan ini dilangsungkan sekitar sebulan menjelang pemblokiran TikTok di AS.

Chew bertemu Trump di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida pada Senin (16/12) kemarin. Ia menjadi bos teknologi terbaru yang mengunjungi Trump setelah CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Google Sundar Pichai, CEO Apple Tim Cook, dan pendiri Amazon Jeff Bezos.

Sebelum pertemuan tersebut, Trump mengadakan konferensi pers dan saat ditanya soal nasib TikTok ia mengatakan ia akan melakukan sesuatu namun tidak memberikan jawaban yang spesifik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda tahu, saya punya tempat di hati untuk TikTok karena saya memenangkan suara anak muda dengan selisih 34 poin dan ada yang mengatakan bahwa TikTok ada hubungannya dengan itu," kata Trump, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (17/12/2024).

Padahal Trump sempat mencoba memblokir TikTok di AS pada tahun 2020 karena kekhawatiran tentang keamanan nasional. Namun saat kampanye pemilihan presiden AS 2024, ia mengatakan tidak ingin memblokir TikTok karena akan menguntungkan Facebook.

ADVERTISEMENT

Pada hari yang sama dengan pertemuan Chew dan Trump, TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk memblokir undang-undang yang memaksa TikTok dijual atau diblokir di AS. Undang-undang tersebut berpotensi memblokir TikTok di AS kecuali platform video pendek itu dijual oleh perusahaan induknya, ByteDance, sebelum 19 Januari 2025.

TikTok meminta penundaan sementara terhadap pemberlakuan undang-undang tersebut untuk 'memberikan ruang bernapas' bagi peninjauan oleh pengadilan dan memungkinkan pemerintah yang baru untuk mengevaluasi masalah ini. Tapi pemerintahan Trump baru akan dimulai setelah ia dilantik pada 20 Januari, sehari setelah aturan ini berlaku.

"Hari ini, kami meminta Pengadilan untuk melakukan apa yang selama ini telah dilakukannya dalam kasus kebebasan berbicara: menerapkan pemeriksaan yang paling ketat terhadap larangan berbicara dan menyimpulkan bahwa ini melanggar Amandemen Pertama," kata TikTok dalam postingan di X.

Permintaan ini diajukan tiga hari setelah Pengadilan Banding AS menolak permintaan TikTok untuk membatalkan undang-undang yang berpotensi melarang TikTok di AS. Dalam putusannya pengadilan mengutip kekhawatiran tentang keamanan nasional yang diajukan oleh anggota Kongres yang mendukung undang-undang tersebut.




[Gambas:Youtube]



(vmp/vmp)
Berita Terkait