Pria Ini Buron Internasional, Diduga Terlibat Ledakan Pager Hizbullah
Hide Ads

Pria Ini Buron Internasional, Diduga Terlibat Ledakan Pager Hizbullah

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 30 Sep 2024 15:41 WIB
Pagers on display at a meeting room at the Gold Apollo company building in New Taipei City, Taiwan, September 18, 2024. REUTERS/Ann Wang/File Photo Purchase Licensing Rights
Pager buatan Gold Apollo. Foto: REUTERS/Ann Wang/File Photo Purchase Licensing Rights
Jakarta -

Asal muasal ribuan pager yang meledak di Lebanon masih diselidiki sampai saat ini. Polisi di Norwegia telah mengeluarkan surat perintah pencarian internasional untuk seorang pria Norwegia keturunan India, terkait dengan penjualan pager ke kelompok militan Lebanon, Hizbullah.

Dikutip detikINET dari Guardian, Senin (30/9/2024) Rinson Jose, 39 tahun, pendiri perusahaan Bulgaria yang diduga bagian dari rantai pasokan pager, hilang saat perjalanan kerja ke Amerika Serikat minggu lalu.

"Kemarin, distrik kepolisian Oslo menerima laporan orang hilang terkait kasus pager. Kasus orang hilang dibuka dan kami mengirimkan surat perintah internasional untuk orang itu," sebut kepolisian Norwegia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jose menolak berkomentar ketika dihubungi Reuters pada 18 September dan menutup telepon setelah ditanya tentang bisnisnya. Dia kemudian tidak menanggapi beberapa panggilan dan pesan.

Jose mendirikan perusahaan Norta Global Ltd yang terdaftar di Bulgaria dan diyakini memasok pager ke Lebanon. Meski pager tersebut diproduksi perusahaan Hungaria, BAC Consulting, dengan merek perusahaan Taiwan Gold Apollo, pager tersebut konon diperoleh melalui Norta Global.

ADVERTISEMENT

Perusahaan yang mempekerjakannya, DN Media Group, mengatakan Jose berangkat ke sebuah konferensi di Boston pada 17 September dan sejak hari berikutnya tidak dapat dihubungi. Jose mendirikan Norta Global Ltd, yang berkantor pusat di Sofia, Bulgaria di 2022.

Pihak berwenang Bulgaria telah menyelidiki peran perusahaan itu dalam memasok pager ke Lebanon, tapi tidak menemukan bukti bahwa perangkat itu dibuat di atau diekspor dari Bulgaria.

Belum ada petunjuk Jose mengetahui rencana memasukkan bahan peledak berkekuatan tinggi ke dalam pager. Sejak namanya mencuat, polisi di Kerala, India, tempat dia lahir dan dibesarkan, meningkatkan pengawasan di sekitar rumah orang tuanya. Keluarganya mengatakan bahwa Jose tidak dapat dihubungi tapi bersikeras ia tak terlibat dalam tindak pidana apa pun.

"Kami bicara tiap hari melalui telepon. Namun, selama tiga hari terakhir, kami tidak dapat menghubungi Jose. Ia orang yang terus terang, dan kami sangat percaya padanya," kata seorang kerabat bernama Thankachen. Jose terakhir mengunjungi rumahnya November tahun lalu dan kembali ke Norwegia Januari 2024.




(fyk/fay)