Elon Musk Disebut Orang Paling Berbahaya di Bumi
Hide Ads

Elon Musk Disebut Orang Paling Berbahaya di Bumi

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 12 Agu 2024 14:40 WIB
Elon Musk, CEO of SpaceX and Tesla, applauds as Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu addresses a joint meeting of Congress at the U.S. Capitol in Washington, U.S., July 24, 2024. REUTERS/Craig Hudson
Foto: REUTERS/Craig Hudson
Jakarta -

Elon Musk disebut sebagai salah satu orang paling berbahaya di Bumi oleh politisi tenar Skotlandia Humza Yousaf. Predikat ini diberikan setelah Musk beberapa kali mengunggah misinformasi dan teori konspirasi di akun Twitter/X pribadinya.

Saat berbicara di Edinburgh Festival Fringe pekan lalu, Yousaf mengatakan Musk menggunakan harta dan kekayaannya untuk melakukan kejahatan paling keji yang pernah ia liat.

Dalam beberapa pekan terakhir, Musk sering mengomentari situasi politik di Inggris setelah tragedi penusukan yang menewaskan tiga anak perempuan di Southport yang berujung kerusuhan di beberapa kota di Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam postingannya di X, Musk menyebut Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sebagai 'two-tier Keir dan mengatakan Inggris terancam mengalami perang sipil setelah kerusuhan yang dilakukan kelompok sayap kanan dan anti-Muslim.

"Menurut pendapat saya, dia adalah salah satu orang paling berbahaya di planet ini," kata Yousaf, yang juga mantan Menteri Pertama Skotlandia, seperti dikutip dari STV, Senin (12/8/2024).

ADVERTISEMENT

"Tidak ada seorang pun yang bisa meminta pertanggungjawabannya, dia memiliki kekayaan yang sangat besar di ujung jarinya dan dia menggunakannya untuk melakukan kejahatan paling picik yang pernah saya lihat," sambungnya.

Yousaf juga menyinggung Musk yang membagikan hoax untuk jutaan follower-nya. Pekan lalu, Musk me-repost cuitan yang berisi judul berita palsu yang diklaim berasal dari Daily Telegraph.

Judul berita itu mengklaim Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sedang merencanakan kamp di Pulau Falkland untuk memenjarakan perusuh yang ditahan setelah rentetan kerusuhan pekan lalu. Hanya beberapa jam setelah dibagikan, Musk langsung menghapus cuitan tersebut setelah terbukti hoax.

Yousaf menambahkan Musk merupakan orang yang sangat pintar dan melek teknologi. Bos Tesla itu seharusnya bisa meriset klaim yang ia gaungkan di media sosial, tapi ia memilih untuk tidak melakukannya.

Buntut membanjirnya provokasi kekerasan di media sosial pasca penusukan di Southport, Menteri Teknologi Inggris Peter Kyle sudah bertemu dengan para bos TikTok, Meta, Google, dan X guna menghentikan penyebaran misinformasi dan hasutan yang mengandung kebencian.

"Ada sejumlah besar konten beredar yang harus segera ditangani oleh platform. Berbagai perusahaan mengambil pendekatan berbeda dan saya harap platform memastikan mereka yang ingin menyebarkan kebencian secara daring tidak difasilitasi dan tidak punya tempat untuk bersembunyi," cetusnya.




(vmp/vmp)