Amerika Serikat telah mengirim 31 tank canggih M1A2 Abrams ke Ukraina pada September silam. Akan tetapi anehnya, tank yang powerful ini tidak banyak terlibat dalam pertempuran melawan Rusia. Ada apa gerangan?
Para analis mengatakan hal ini mungkin terjadi karena sulitnya memanfaatkan tank tersebut dengan baik, mengingat cuaca yang memburuk dan garis pertahanan Rusia makin sulit ditembus.
Tank-tank tersebut kemungkinan tidak akan muncul sampai musim semi tiba. "Ukraina kemungkinan akan menempatkan tank itu sebagai cadangan," kata Mark Cancian, pensiunan Marinir AS yang kini penasihat senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang dikutip detikINET dari Insider.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tank Abrams mungkin dikombinasikan dengan kendaraan infanteri lapis baja M2 Bradley yang juga bantuan AS. Namun karena datangnya musim dingin, kelompok tempur Abrams dan Bradley mungkin dianggap tidak efisien dan sulit didukung secara logistik.
Musim dingin di Ukraina membuat kondisi lumpur, hujan dan salju sehingga sulit mengemudikan kendaraan perang. Tentara Ukraina kemungkinan akan menunggu sampai kondisi lebih ramah di musim semi untuk melancarkan serangan baru.
Kateryna Stepanenko, pakar Rusia di Institut Studi Perang, mengatakan sejauh ini tidak terlihat bukti bahwa Abrams diterjunkan untuk berperang. Pendapatnya sama, bahwa hujan dan lumpur menghalangi penggunaan alat berat militer.
Sergej Sumlenny, pendiri Pusat Inisiatif Ketahanan Eropa di Jerman, mengatakan AS melewatkan momen mengirim tank Abrams. Keterlambatan pengiriman tank canggih oleh sekutu Ukraina itu memberi pasukan Rusia cukup waktu membangun garis pertahanan yang dijaga ketat.
Parit-parit Rusia yang berkilometer jauhnya, deretan gigi naga beton, dan ladang ranjau membuat tank-tank Barat mempunyai sedikit peluang untuk memberi dampak. Sumlenny mencontohkan serangan bulan Juli oleh Brigade Mekanik ke-47 di wilayah Zaporizhzhia, di mana pasukan Ukraina menderita kerugian besar kendaraan lapis baja Bradley saat melawan pertahanan Rusia.
Saat itu, 34 dari 100 Bradley yang disediakan AS dihancurkan. "Itu satu-satunya contoh di mana Ukraina menggunakan tank-tank Barat dalam serangan frontal," kata Sumlenny. Tampaknya mereka tak mau mencobanya lagi.
Kini, dengan garis pertahanan Rusia membentang lebih dari 1.000 kilometer, ia mengatakan 31 tank Abrams yang disediakan AS terlalu sedikit untuk memainkan peran yang menentukan dalam perang. "Hanya tiga tank per seratus kilometer. Itu konyol," katanya.
(fyk/afr)