Ukraina dijanjikan akan mendapatkan jet tempur F-16 dari koalisi yang dibentuk Inggris dan Belanda, yang direstui oleh Amerika Serikat. Akan tetapi berbagai tantangan menghadang pengiriman jet canggih dan lincah itu ke Ukraina.
Ukraina mungkin tidak memiliki kendali penuh atas wilayah udaranya yang terus diserbu Rusia, tapi mereka punya cukup banyak sistem pertahanan anti-pesawat untuk menangkal jet tempur Rusia. Nah, Ukraina cepat menghabiskan pasokan senjata anti pesawat itu.
"Stok rudal anti-pesawat mulai menipis karena Ukraina memakai begitu banyak. Pada titik tertentu, F-16 dapat mengambil alih untuk menutupi kekurangan sementara. Ini adalah pesawat yang mampu menembak dengan sempurna dan menjatuhkan rudal jelajah," kata Marc Chassillan, seorang konsultan pertahanan yang dikutip detikINET dari France 24.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun masalahnya, stok persenjataan dari Barat pun mulai menipis, termasuk kemungkinan senjata untuk F-16 tidak banyak tersedia. "Ada berbagai macam peralatan yang disertakan dengan pesawat itu dan tidak ada jaminan akan tersedia," kata Chassillan.
Selain logistik yang mahal, personel darat bersama dengan pilot juga harus dilatih untuk menggunakan jet itu dengan efektif dalam rangka menangkal Rusia di udara.
"Ada masalah senjata yang dibawa pesawat-pesawat ini. Apakah sekutu Barat memiliki cukup bom, rudal, dan peluru untuk senjatanya? Stoknya tidak terlalu tinggi. F-16 sama sekali tidak memiliki nilai jika tidak punya senjata untuk dibawa," kata Chassillan.
Ukraina sudah lama meminta bantuan jet tempur semacam F-16 karena jet tempur yang mereka pakai saat ini adalah peninggalan era Uni Soviet yang sudah usang. Selain itu, jumlah jet mereka juga kalah jauh dari Rusia.
(fyk/afr)