Salah satunya adalah rudal Iskander yang bisa dipasang hulu ledak thermonuklir, dengan kekuatan ledakan 50 TNT, menurut klaim Rusia. Rudal ini biasanya ditembakkan dari launcher di kendaraan khusus sehingga mudah dipindah-pindahkan.
Kemudian ada rudal Kalibr yang bisa dipasang dengan bom konvensional atau nuklir. Beroperasi seperti pesawat, rudal ini punya mesin dan sayap kecil sehingga dapat terbang dan menyasar target dari udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada rudal Kinzhal yang sebenarnya sudah dipakai menyerang Ukraina dengan bom konvensional. Tapi rudal ini juga bisa dipasang nuklir. Ia diklaim Rusia termasuk rudal hipersonik dengan kecepatan sangat tinggi.
Pesawat dan kapal selam peluncur nuklir
Rusia punya kapal selam yang mampu menembakkan nuklir. Kapal selam Borei class yang ditenagai nuklir, bisa membawa rudal Bulava dengan hulu ledak nuklir. Rusia diketahui pula sedang mengembangkan Poseidon, rudal nuklir yang kemampuannya seperti kapal selam.
Di udara, pesawat seperti Tupolev Tu-160 dapat meluncurkan bom nuklir. Ada pula Tu-95 yang dapat menempuh jarak sampai lebih dari 8.000 kilometer. Ia bisa lebih lama lagi berada di udara karena bisa diisi bahan bakarnya dengan pesawat khusus.