Twitter dan Elon Musk tengah bersiap untuk berperang di persidangan 17 Oktober mendatang. Mantan bos Twitter Jack Dorsey terseret di dalamnya.
Seperti diketahui, persidangan terkait akuisisi Twitter senilai USD 44 miliar oleh Elon Musk bakal digelar pada 17 Oktober mendatang di Delaware Court of Chancery. Sebagai amunisinya, tim pengacara Musk memanggil Jack Dorsey untuk memberikan barang bukti di persidangan tersebut.
Dorsey mundur dari posisi CEO Twitter pada November lalu, dan menyerahkan posisinya ke Parag Agrawal. Kemudian ia menjadi bos di Square dan Block, namun diduga masih ikut campur dalam proses akuisisi Twitter oleh Musk, karena sering mengirimkan pesan pribadi ke Musk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulit untuk mengetahui informasi macam apa yang bisa diberikan Dorsey ke Musk lewat pesan pribadi tersebut. Namun karena uang miliaran dolar jadi taruhannya, tim pengacara Musk tampaknya akan mengerahkan semua cara untuk mendukung argumen mereka di persidangan.
Kemungkinan, akan ada argumen soal tudingan Twitter menutupi data jumlah bot dan spam yang beredar di platform microblogging tersebut. Mungkin data itulah yang diharapkan bisa didapat dengan memanggil Dorsey ke persidangan.
Sebelumnya tim pengacara Musk juga mendapat akses informasi dari mantan head of product Twitter Kayvon Beykpour. Mereka pun mantan bos Twitter lain yang juga dipecat bersama Beykpour, yaitu Bruce Falck.
Sejak Agrawal menjabat CEO Twitter, ia memang melakukan sejumlah hal besar. Misalnya memecat sejumlah eksekutifnya, termasuk Beykpour, yang menyebut kalau ia dipecat karena Agrawal ingin melakukan perubahan besar di dalam Twitter.
Kemudian Bruce Falck, GM revenue dan head of product Twitter untuk sisi bisnis, juga mengaku dipecat oleh Agrawal, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (23/8/2022).
(asj/fay)