Perang antara Rusia dan Ukraina ternyata membuat banyak warga Amerika Serikat cemas negaranya akan terlibat langsung dalam konflik dan terancam senjata nuklir. Demikian hasil survei terbaru dari Associated Press.
Hampir separuh responden mengatakan sangat khawatir akan diserang langsung oleh Rusia dengan senjata nuklir. Sedangkan 3 dari 10 responden mengaku cukup cemas akan kemungkinan itu.
Kemudian, 9 dari 10 warga mengaku cukup khawatir Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Rusia. Selanjutnya, 6 dari 10 menyatakan sangat cemas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia sudah hilang kendali dan saya pikir dia tidak peduli apapun kecuali apa yang dia inginkan. Dan dia punya senjata nuklir," kata Robin Thompson, seorang mantan periset yang dikutip detikINET dari Associated Press.
"Jika tujuan akhir Rusia adalah untuk mendapat kembali teritori Uni Soviet, maka artinya mereka akan menekan negara-negara NATO yang saya pikir akan meningkatkan eskalasi dengan sangat cepat," kata seorang responden.
Tara Drozdenko dari Union of Concerned Scientists menyatakan, memang selalu ada risiko jika pihak yang bertikai ada yang memiliki senjata nuklir. "Kapan pun ada negara bersenjata nuklir berdekatan dengan konflik, selalu ada risiko eskalasi nuklir," kata dia.
Sejauh ini, belum ada tanda-tanda kuat ke arah sana. Jika benar ada perang dengan senjata nuklir, tentu akibatnya sangat mengerikan karena teknologi dan kemampuannya sudah jauh berkembang dibanding masa silam.
Kapabilitas hulu ledak nuklir bervariasi, bergantung pada konstruksi dan desainnya. Tapi untuk standar sekarang, bom atom yang dulu dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki tidak ada apa-apanya.
Halaman selanjutnya, kekuatan bom nuklir modern>>>