Angkatan Udara Amerika Serikat telah dipastikan menerbangkan pesawat E4-B Nightwatch yang sering dijuluki sebagai pesawat kiamat ke Eropa. Pesawat ini rupanya menemani kunjungan Presiden Joe Biden selama 4 hari.
Disebut sebagai pesawat kiamat karena pesawat itu didesain sebagai pusat kontrol dan komando andaikan ada perang nuklir. Salah satu jet itu, yang berbasis Boeing 747, sudah terbang ke markas Angkatan Udara Inggris di Suffolk. Ia sempat mengisi bahan bakar di udara saat melewati lautan Atlantik.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, satu pesawat kiamat itu selalu dalam keadaan stand by alias siaga permanen sehingga sewaktu-waktu bisa dipergunakan andai terjadi konflik nuklir. Jumlah totalnya sendiri ada 4 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa ditebak, pesawat ini dikerahkan sebagai antisipasi jika Rusia akhirnya mengerahkan senjata nuklir terkait perang dengan Ukraina. Ia juga kadang disebut sebagai 'Pentagon Terbang' karena menjadi markas udara para pejabat penting Amerika.
![]() |
Beberapa hari silam, juru bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyebut senjata nuklir bisa saja dipakai jika Rusia terancam.
"Rusia bisa melakukan apa saja. Mereka tidak mematuhi aturan apapun. Mereka tidak menghormati hukum internasional," tuding Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin.
Biden berada di Eropa dalam kunjungan selama 4 hari, terbang dari Amerika dengan pesawat Air Force One. Dia saat ini berada di Brussels dengan salah satu agenda membahas invasi Rusia ke Ukraina.
Pesawat kiamat itu sudah dioperasikan sejak masa Perang Dingin di tahun 1980-an antara AS dengan Uni Soviet. Ia terdiri dari tiga tingkat dan mampu menampung sampai 112 kru, termasuk para pejabat penting Amerika.
Halaman selanjutnya, kemampuan pesawat kiamat Amerika>>>