Pesawat Doomsday Plane atau Pesawat Kiamat milik Amerika Serikat, terpantau terbang lagi. Pesawat ini beraksi saat ada ancaman perang nuklir.
Publik cuma tahu pesawat VVIP Amerika Serikat yang namanya Air Force One. Namun sebenarnya ada lagi yang namanya Doomsday Plane. Ini adalah pesawat untuk melindungi para pejabat tinggi Amerika, jika terjadi serangan nuklir.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (4/3/2022) Doomsday Plane adalah Boeing 747 E-4B yang dimodifikasi khusus untuk kebutuhan suasana perang. Bukan perang sembarang perang, melainkan ada ancaman nuklir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, pesawat ini diketahui terbang lagi dari Pangkalan Udara Lincoln, Nebraska pada Senin (28/2) malam selama 4 jam untuk terbang latihan. Itu sebabnya publik bertanya apakah Amerika menghadapi ancaman perang nuklir dari Rusia.
Aksi Doomsday Plane mengangkasa bertepatan dengan invasi Rusia ke Ukraina. Rusia diketahui memiliki senjata nuklir. Itu sebabnya, publik mengaitkan 2 peristiwa ini.
Pentagon menolak memberikan pernyataan kepada media. Namun, apa yang bisa publik ketahui dari pesawat ini dari sisi dunia penerbangan dan teknologinya?
Untuk pengamat teknologi aviasi, Boeing 747 E4-B adalah pesawat unik dan menarik. Pesawat ini adalah markas terbang untuk Presiden AS, Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan Militer AS. Itu belum termasuk pejabat lain yang terkait.
Pesawat ini bisa terbang non stop selama 35,4 jam dan bisa isi bahan bakar sambil terbang. Bahkan, pesawat ini dirancang untuk bisa terbang 7 hari tanpa mendarat!
Karena dirancang untuk menghadapi perang nuklir, pesawat ini punya beberapa fitur unik. Yang paling utama, pesawat ini seluruhnya memakai sistem analog, tidak ada perangkat digital karena akan lumpuh kena serangan gelombang elektromagnetik (EMP) akibat ledakan nuklir.
Pesawat ini pun punya semacam punuk seperti punuk unta di punggung pesawat. Itu adalah Ray Dome, yang isinya 67 piringan satelit dan antena untuk komunikasi. Pesawat ini pun dilengkapi 18 tempat tidur dan 6 kamar mandi.
Spesifikasi Boeing 747 E4-B 'Doomsday Plane' | ||
Rilis | : | 1980 |
Panjang | : | 70,5 meter |
Rentang sayap | : | 59,7 meter |
Tinggi | : | 19,3 meter |
Berat kosong | : | 190 ton |
Berat penuh | : | 360 ton |
Mesin jet | : | 4 X General Electrics CF6-50E2 Turbofans |
Kecepatan maksimal | : | 523 knot (969 km/jam) |
Kecepatan jelajah | : | 0,84 Mach (895 km/jam) |
Daya jelajah | : | 11.000 km |
Daya tahan | : | 150+ jam |
Ketinggian terbang maksimal | : | 45.000 feet / 14.000 meter |
Awak | : | Maksimal 112 orang |
Fitur | : | Ray Dome (67 piring satelit dan antena), pengisian bahan bakar di udara, instrumen kokpit analog kebal EMP |
Harga | : | USD 200 juta (Rp 2,8 triliun) |
Saksikan juga: Kisah Coki, Mantan Kurir Penyambung Harapan Difabel