Doomsday Plane atau Pesawat Kiamat milik Amerika Serikat (AS) terlihat terbang di atas langit Nebraska di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia. Momen ini mengingatkan pada sejarah puncak Perang Dingin, ketika AS dan Uni Soviet menugaskan Pesawat Kiamat dan terjadilah saling mengerahkan senjata nuklir.
Disebut Pesawat Kiamat, karena kendaraan tempur ini dirancang untuk berfungsi sebagai ruang perang terbang, yang memungkinkan para pemimpin negara adidaya dapat mengeluarkan perintah jika terjadi konflik nuklir.
Baca juga: Drone Ukraina Hancurkan Konvoi Rusia |
Dikutip dari IFL Science, Kamis (3/3/2022) pesawat ini secara teoritis mampu bertahan dari serangan nuklir, ditambah efek pulsa elektromagnetik, sambil tetap menjaga para pemimpin bisa berhubungan dengan para pemimpin dunia lainnya melalui komunikasi satelit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
National Airborne Operations Center AS melaporkan pesawat Boeing E-4B yang dimodifikasi dengan nama kode Nightwatch, lepas landas dari pangkalan Angkatan Udara AS di Nebraska pada Senin (28/2).
"E-4B dilindungi dari efek pulsa elektromagnetik dan memiliki sistem kelistrikan yang dirancang untuk mendukung elektronik canggih dan berbagai peralatan komunikasi," tulis Angkatan Udara AS di situs web mereka.
"Sistem komunikasi satelit canggih menyediakan komunikasi di seluruh dunia untuk para pemimpin senior melalui pusat operasi udara. Perbaikan lainnya termasuk perisai efek nuklir dan termal, kontrol akustik, fasilitas kontrol teknis yang ditingkatkan dan sistem pendingin udara yang ditingkatkan untuk pendinginan komponen listrik," sambungnya.
Pesawat Kiamat punya kemampuan mengisi bahan bakar di udara. Kendaraan ini hanya perlu turun untuk melumasi mesin sekitar seminggu sekali. Selama uji terbang pada Senin (28/2), pesawat terbang selama 4,5 jam dengan rute ke Chicago.
Pemerintah AS tidak menanggapi laporan yang mempertanyakan apakah latihan terbang Pesawat Kiamat itu merupakan respons atas manuver Rusia atau bukan. Untuk diketahui, pada Minggu (27/2), Rusia mengumumkan pasukan nuklir mereka telah disiagakan.
(rns/fay)