Tak Cuma AS, Rusia Juga Punya Pesawat Kiamat Untuk Perang Nuklir
Hide Ads

Tak Cuma AS, Rusia Juga Punya Pesawat Kiamat Untuk Perang Nuklir

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 26 Mar 2022 19:31 WIB
Pesawat kiamat
Pesawat kiamat Rusia. Foto: Tweak Town
Jakarta -

Pesawat Boeing E-4B Nigtwatch milik Amerika Serikat atau sering pula dijuluki pesawat kiamat, dikerahkan ke Eropa untuk menemani kunjungan Presiden Joe Biden. Selain Amerika, Rusia juga punya pesawat kiamat sejenis.

Ya, dua negara itu mengoperasikan pesawat kiamat masing-masing sejak era perang dingin. Tujuan pembuatannya pada dasarnya sama saja, sebagai pusat komando di angkasa jika terjadi konflik atau perang yang melibatkan senjata nuklir.

Seperti dikutip detikINET dari Tweak Town, pesawat kiamat Rusia adalah Ilyushin II-80, dimodisikasi dari Ilyushin II-86. Pesawat ini telah beroperasi sejak tahun 1980-an dan terdiri dari 4 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabarnya ada versi terbaru, namun belum jelas apakah sudah dioperasikan atau tidak. Dilaporkan pula, pesawat ini dalam keadaan stand by terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Berbagai macam fitur di pesawat kiamat Rusia sebelas dua belas alias serupa dengan pesawat kiamat Amerika. Di antaranya, Ilyushin II-80dirancang bertahan dari pulsa elektromagnetis ataupun ledakan nuklir.

ADVERTISEMENT

Sistem komunikasinya canggih, dengan perangkat satelit mutakhir serta kemampuan untuk berkomunikasi dengan kapal selam nuklir. Wajar saja, kemungkinan presiden akan berkantor di pesawat ini jika terjadi huru-hara nuklir.

Perbedaannya dengan pesawat kiamat Amerika di antaranya adalah, pesawat kiamat Rusia ini menghilangkan semua jendela di kabin. Jendela hanya ada di kokpitnya, itupun sangat terlindungi.

Tentu saja bukan berarti dikerahkannya pesawat kiamat Amerika ke Eropa sebagai tanda akan terjadi perang nuklir. Pesawat kiamat Amerika Nigtwatch itu sebelumnya sudah beberapa kali menemani presiden jika sedang berkunjung ke mancanegara.

Namun demikian, karena bersamaan dengan konflik di Ukraina, kedatangan pesawat kiamat AS ke Eropa menjadi perbincangan tersendiri.




(fyk/afr)